SIAK (DUMAIPOSNEWS.COM) – Para pihak pemangku jabatan pelayanan publik di Kabupaten Siak diberikan sosialisasi terkait pencatatan sipil oleh pihak Dinas Kependudukan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Siak yang diberlangsungkan di Gedung Pertemuan Raja Indra Pahlawan lantai II Kantor Bupati Siak pada Kamis (9/3). Sosialisasi yang mendatangkan nara sumber dari Jakarta ini yaitu Direktur pencatatan sipil direktorat jendral kependudukan dan pencatatan sipil kemendagri RI, DR Handayani Ninggrum SE MSi pelaksanaannya dibuka Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi.
Sesuai laporan Kadisduk Kabupaten Siak, Hasmizal, kegiatan sosialisasi terkait pencatatan sipil kali ini diikuti camat, KUA, Pendeta, penghayat kepercayaan, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh perempuan dan organisasi peduli anak se-Kabupaten Siak.
“Kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi bagi seluruh petugas pemangku jabatan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tentang aturan yag berhubungan dengan catatan sipil ini,” ujar Hasmizal.
Sementara itu Bupati Siak, Drs H Alfedri MSi menyampaikan bahwa kita di Pemkab Siak terus berusaha untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menerima pelayanan masyarakat ini. Diantara upaya tersebut adalah dengan program Bujang Kampung Pemkab Siak yang diberlangsung setiap hari Jumat yang hingga kini sudah 54 titik kampung yang didatangi.
Direktur pencatatan sipil direktorat jendral kependudukan dan pencatatan sipil kemendagri RI, DR Handayani Ninggrum SE MSi menyampaikan apresiasi dan kesan positif tentang program pelayanan masyarakat yang diterapkan oleh Pemkab Siak melalui kebijakan Bupatinya, diantaranya ada Bujang Kampung.
“Dengan adanya kegiatan Bujang Kampung ini, artinya di Kabupaten Siak ini tidak ada alasan bagi masyarakatnya untuk tidak memiliki administrasi kependudukan,” ujarnya.
Dikesempatan tersebut DR Handayani N, membocorkan bahwa jika sudah bicara pelayanan kependudukan untuk di Provinsi Riau maka yang disebut-sebut adalah Kabupaten Siak dan Bengkalis
Bicara Riau jk dibicarakan maka yg disebut Siak Bengkalis.
“Beruntung masyarakat Kabupaten Siak punya Alfedri sebagai bupati. Karena beliau ini gemar turun ke masyarakatnya,” ujar Handayani seraya menyebutkan alasan dirinya berkata demikian yakni bisa dilihatnya saat bupati berada disuatu tempat misalnya di warung makan, tak banyak lagi masyarakatnya yang memadati tempat tersebut untuk berjumpa. Lain halnya di daerah luar Kabupaten Siak, jika bupatinya turun ke tempat umum maka akan ramai masyarakat berdatangan karena jika tak moment itu maka tidak akan bisa bertemu pemimpinnya.
Terakhir, Handayani mengakui bahwa tantangan terberat ke depan adalah tentang perogram Identitas Kependudukan Digital (IKD) karena memang membutuhkan kerja keras, aktif dan kontinyu. Pasalnya kejadian-kejadian perubahan di tengah-tengah masyarakat setiap hari terjadi. (Rel)