JAKARTA (DUMAIPOSNEWS.COM) — Mantan Panglima TNI Jenderal (Purnawirawan) Gatot Nurmantyo berbicara tentang kecantikan Ibu Pertiwi dan lantunan azan di seluruh penjuru Nusantara. Menurut dia, kalimat Ibu Pertiwi cantik dan ayu bukanlah kiasan.
Keayuan itu adalah akibat pancaran nur cahaya Nusantara yang mengagungkan Alquran dan lantunan azan. “Ibu Pertiwi nan cantik dan ayu, bukan kiasan wajah sesungguhnya, tapi karena pancaran yang mengagungkan keelokan dengan lantunan puja-puji dan petunjuk Alquran serta panggilan ilahi, azan di segara penjuru Nusantara,” kata Gatot dalam akun Twitter-nya, @Nurmantyo_Gatot, yang dikutip, Rabu (4/4/2018).
Sejak Minggu, 1 April, Gatot resmi pensiun sebagai tentara. Pada hari itu, dia, yang disebut-sebut tengah mempersiapkan diri untuk menjadi calon presiden, berkunjung ke sejumlah negara Eropa. Selain untuk berpamitan dengan beberapa koleganya, kunjungan itu juga sengaja untuk pelesiran bersama keluarga. “Saya juga akan menemui besan saya yang orang Belanda keturunan Suriname,” ujarnya kepada detikcom beberapa waktu lalu.
Gatot Nurmantyo: Ibu Pertiwi Cantik, Azan di Penjuru Nusantara Foto: Twitter @Nurmantyo_Gatot
Hingga pukul 14.30 WIB, kicauan Gatot soal kecantikan Ibu Pertiwi dan lantunan azan itu telah di-retweet sebanyak 574 kali dan mendapat like 1.035.
Tak ada penjelasan soal alasan Gatot tiba-tiba menulis soal keterkaitan kecantikan Ibu Pertiwi dengan lantunan Alquran dan azan. Namun, sejak akhir pekan lalu, muncul kontroversi tentang puisi berjudul ‘Ibu Indonesia’ yang dibawakan Sukmawati Soekarnoputri.
Puisi itu menuai kontroversi lantaran membandingkan keindahan konde dengan cadar. Tak hanya itu, Sukmawati juga membandingkan suara kidung yang lebih merdu dari azan.
Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu
Sejumlah tokoh dan masyarakat mendesak Sukma meminta maaf. Siang ini putri ketiga Bung Karno itu resmi meminta maaf.
(erd/jat/dtc)