DUMAIPOSNEWS.COM, RUPAT- Warga Dusun 1 Sungai Mesim , Desa Sukarjo Mesim,Kecamatan Rupat,Kabupaten Bengkalis, turun ke jalan, untuk memperbaiki jembatan, Senin (28/5) pagi.
Mereka memperbaiki jembatan menggunakan kayu seadanya.
Warga setempat juga merelakan pohon kelapa dipotong untuk dijadikan lantai jembatan yang sudah lapuk dan membahayakan pengguna jalan.
Salah seorang tokoh masyarakat Dusun 1 Sungai Mesim, Desa Sukarjo Mesim, Kecamatan Rupat,M Saleh mengatakan bahwa jembatan tersebut merupakan akses satu satunya penghubung antar desa desa di Pulau Rupat melalui jalan poros Pulau Rupat sangat dibutuhkan masyarakat.
Namun pun demikian pentingnya keberadaan jembatan tersebut, tapi lantaran sejak lama kontruksi jembatan tersebut terbuat dari kayu seadanya, sehingga gampang lapuk.
Apalagi sejak kondisi sebagian jalan poros Pulau Rupat tersebut saat ini sudah mulai membaik menyusul diluncurkan proyek multi years(MY),sehingga kenderaan yang melintasi diatas jembatan tersebut juga boleh dikatakan tak ada habisnya setiap.harinya,akibatnya keberadaan jembatan kayu tersebut kerap rusak
“Sepanjang tiga bulan terakhir ini kami warga di Sukarjo Mesim terus bergotong royong memperbaiki jembatan yang rusak dan itu semua dilakukan warga secara swadaya”ungkap M Saleh yang juga menjabat Kepala Dusun 1 Sungai Mesim , saat ditemui wartawan disela sela ķesibukanya bersama sejumlah warga Sukarjo Mesim lainya bergotong royong memperbaiki jembatan yang rusak tersebut, Senin(28/5)
Menurut Saleh, mau atau tidak mau warga di daerahnya memang harus turun tangan memperbaiki jembatan tersebut.Sebab bila harus menunggu perbaikan dari pemerintah, mobilitas warga akan terganggu. Hasil produksi pertanian dan perkebunan juga akan sulit keluar. Akibatnya, kerugian masyarakat akan semakin besar.
Seperti yang terjadi sejak hari Senin pagi kemarin, dimana sebuah truk sempat terperosok saat melintas diatas jembatan tersebut tiba tiba saja ada bagian lantai jembatan tersebut yang patah, akibatnya arus lalulintas kenderaan di jalan poros Pulau Rupat tersebut macet total, belasan truk yang bermuatan buah kelapa sawit terlihat parkir disitu lantaran menunggu jembatan tersebut diperbaiki warga yang melakukan goro.
”Apalagi untuk anak sekolah, jalan itu jalur utama. Jadi harus ditangani segera,” katanya.
M Saleh mengatakan, pohon kelapa milik warga disumbangkan untuk membuat jembatan darurat.
“Habis bagaimana lagi? Yang penting bisa dilintasi dengan aman. entah nanti akan dilanjutkan oleh pemerintah, kita hanya bisa berharap saja agar tahun ini dilaksanakan perbaikannya,” katanya.
Pantauan media ini dilapangan, jembatan Dusun 1 Sungai Mesim ternyata bukanlah satu satunya jembatan penghubung jalan poros di Pulau Rupat yang kontruksi bangunannya terbuat dari batang kelapa,sebab masih ada dibeberapa titik jembatan yang terbuat dari kontruksi yang sama.
Warga setempat menyesalkan lambannya penanganan oleh pemerintah daerah. Padahal, jembatan tersebut menjadi akses satu satunya masyarakat untuk menuju destinasi wisata pantai di Pulau yang letaknya berdepan lansung dengan Selat Melaka tersebut
Warga mengungkapkan, diantarq kondisi jembatan saat ini semakin parah dan sulit dilalui oleh warga. Tak heran, bila aktivitas sehari-hari warga terganggu akibat kerapnya rusaknya jembatan yang ada
Lambatnya perbaikan juga mengganggu aktivitas ekonomi.
Warga sudah kesal dengan janji pemerintah. Katanya mau dibangun jembatan permanen,tapi sampai saat ini tak juga terealisasi
“Khawatirnya kalau tidak diperbaiki secepatnya, jembatan bisa roboh dan membahayakan warga. Bahkan, dulu sempat ada warga yang meninggal dunia, saat terperosok di akses jembatan rusak,” ujar salah seorang warga Rupat yang tak mau namanya ditulis dimedia ini
Wargs itu mengharapkan, Pemerintah Kabupaten Bengkalis dapat segera memperbaiki jembatan yang menjadi akses utama masyarakat setempat.(Aru)