DUMAIPOSNEWS.COM, Bengkalis – Komisi IV DPRD Bengkalis mendukung adanya wacana peresmian colok dilakukan usai sholat tarawih. Tidak hanya itu, diluar peresmian, lampu-lampu colok juga hendaknya dinyalakan usai sholat tarawih.
“Memang ada kencenderungan, sebagian masyarakat lebih memilih untuk melihat colok dari pada melaksanakan sholat tarawih. Padahal keutamaan bulan Ramadhan pada sepuluh terakhir jauh lebih besar. Karena itu, saya sependapat agar peresmian lampu colok dilakukan usai tarawih. Termasuk menyalakan lampu colok ini, dilakukan usai tarawih,” ujar Ketua Komisi IV DPRD Bengkalis, Sofyan kepada wartawan, Senin (4/6) lalu.
Dikatakan, kalau melihat ke belakang bagaimana munculnya budaya lampu colok, maka sangat kental dengan nilai-nilai Islam yaitu sebagai penerang jalan untuk menuju masjid dan musholla dalam rangka meningkatkan ibadah, karena pada zaman dulu, belum ada penerangan listrik.
“Kita tahu, pada 10 malam terakhir Ramadhan, ada satu malam yang dikenal dengan Lailatul qadr atau malam seribu bulan. Sangat dianjurkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah pada malam-malam tersebut. Disamping itu juga untuk membayar zakat fitrah,” ujar Sofyan.
Nah nilai-nilai Islam berupa semangat beribadah ke masjid dan musholla ini, menurut Sofyan, jangan sampai luntur walau fungsinya sudah berbeda. “Fungsi lampu colok sekarang lebih kepada mempertahankan tradisi atau budaya, untuk keindahan dan meningkatkan kemeriahan dalam menyambut datangnya Idul Fitri,” katanya.
Mengingat pelaksanaan festival lampu colok baru dimulai pada malam tujuh likur, maka masih ada waktu bagi Pemerintah Kabupaten Bengkalis sebagai penyelenggara untuk membuat pertimbangan. “
Sebelumnya Ketua MUI Kabupaten Bengkalis, H Amrizal MAg mengungkapkan, sebagai sebuah tradisi, lampu colok sah-sah saja untuk dipertahankan. Tapi jangan sampai tradisi itu melupakan esensi utama dari sejarahnya yang sangat kental dengan nilai-nilai Islam. Jangan sampai, gara-gara menengok lampu colok, kewajiban sebagai seorang Muslim (hamba Allah SWT) menjadi sedikit terabaikan.
“Sebaiknya selesaikan sholat tarawih terlebih dahulu, baru kemudian menengok lampu colok,” ujar Amrizal. (auf)