Dumaiposnews.com,DUMAI – Menjawab keluhan masyarakat tentang kelangkaan Lpg 3 kg dalam sebulan ini ,Tim gabungan Kota Dumai yang terdiri dari Disdag , kepolisian ,satpol pp dan pihak bersangkutan lainnya langsung melaksanakan Sidak kebeberapa tempat, khususnya kerumah makan.
Dari hasil sidak tim menemukan puluhan tabung gas elpiji 3 kg digunakan disalahsatu rumah makan, alhasil tabung berwarna hijau itu langsung ditarik oleh tim.
Kepala Dinas Perdagangan Zulkarnaen kepada Dumai Pos mengakui masih banyak ditemukan rumah makan yang menggunakan gas bersubsidi 3 kg ,padahal itu tidak diperbolehkan.” kita sidak ini untuk memberi efek jera bagi pelaku usaha yang bandel .”
Dengan temuan ini tim langsung menarik 28 tabung gas elpiji subsidi itu dari empat pengelola rumah makan.” Tabung gas melon ini diperuntukkan bagi masyarakat kurang mampu bukan untuk rumah makan besar seperti ini.” ucapnya
Bayangkan dalam satu rumah makan saja terdapat 9 sampai 10 tabung 3 kg, akibatnya tabung tersebut langsung ditarik oleh tim gabungan karena tidak tepat sasaran.
“Karena seluruh tabung ditarik maka kita menyarankan agar mereka beralih ketabung non subsidi seperti 12 kg dan bright gas . Bila memang menbandel ada sanksi hukumnya, sebab itu barang subsidi,”tegasnya
Disamping menyasar rumah makan, tim juga bakal menelusuri oknum pangkalan atau pengecer yang menjual tabung gas elpiji 3 kg kepada pengelola rumah makan.
Penggunaan tabung gas subsidi tidak dibenarkan di rumah makan, penggunaannya cuma bagi pedagang mikro. Dampak dari penyaluran gas elpiji 3 kg yang tidak tepat sasaran membuat pasokan gas subsidi di Dumai terganggu dan kerap langka ditengah masyarakat
Padahal kalau diperhitungkan kuota yang diberi pertamina sekarang dianggap cukup untuk memenuhi permintaan masyarakat khusus kurang mampu .(dev)