DUMAI(DUMAIOSNEWS)-GUNA menekan Laju Empedemi HIV dan AIDS di kota Dumai Wakil Walikota (Wawako) Dumai Eko Suharjo SE yang juga Ketua Pelaksana Harian KPA menyebut penularan HIV AIDS di Dumai cukup tinggi. Bahkan PNS, TNI/ Polri, buruh, wiraswasta, IRT, pelajar, dan.masyarakat lainya sudah tertular HIV dan AIDS.
Penyebaran HIV dan AIDS di Dumai luar biasa. Semua lini sudah ada yang tertular.Sesuai data yang diperoleh hingga Juni 2019 jumlah penderita AIDS dan HIV di Dumai sebanyak 442 orang. Dari jumlah itu 296 orang masih hidup.
Penderita HIV dan AIDS sudah tersebar di tujuh kecamatan.” Seluruh kecamatan se kota Dumai sudah terpapar empedemi HIV dan AIDS,” jelas Eko Suharjo dalam sebuah pertemuan Untuk menimalisir penyebaran HIV dan AIDS maka perlu kerjasama dan keseriusan dan kerjasama lintas sektoral.“Semua harus dilibatkan, edukasi dalam upaya memberi pemahaman penularan HIV dan AIDS harus dilakukan secara serius dan terus menerus dengan melibatkan semua pihak termasuk tokoh masyarakat dan tokoh agama,” pintanya .
Wawako berharap masyarakat harus aktif memeriksakan diri ke klinik Voluntary Consulting Test (VCT) terdekat agar terdeteksi penyakit mematikan tersebut dan segera dilakukan perawatan.“Seluruh Puskesmas dan RSUD Dumai sudah tersedia VCT untuk mendeteksi penularan HIV dan AIDS.
Hal senada diutarakan Kepala Bidang (Kabid) P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Dumai Nurbaity SKM MSi semua golongan masyarakat Dumai sudah tertular HIV dan AIDS di Dumai.
“Masyarakat tertular HIV dan AIDS berusia produktif antara 20 tahun Samapi dengan 49 tahun. Pelajar saja ada 5 orang terdeteksi sudah tertular di Dumai,” ungkapnya.
Sekretaris KPA Provinsi Riau Sri Ayu Ningsih menjalaskan bahwa penyebaran HIV dan AIDS di Provinsi Riau termasuk Kota Dumai cukup tinggi. Hal tersebut terjadi lantaran kota Dumai terbuka, sehingga mobilisasi massa sangat tinggi.Untuk antisipasi dan mengatasi tingginya tingkat penyebaran empedemi HIV dan AIDS Dumai seluruh elemen masyarakat harus dilibatkan.
Dijelaskan, HIV dan AIDS hanya bisa menular lewat kontak cairan tubuh seperti darah, cairan vagina, cairan mani dan ASI.“Penularannya bisa lewat penggunaan jarum suntik yang tidak steril, hubungan seks tidak aman juga pemberian ASI dari ibu ke anak. HIV dan AIDS dapat ditularkan lewat pembalut kewanitaan yang sudah terkontaminasi,” ungkapnya.
Reporter : Devi
Editor : Rio