DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Kabut asap akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Provinsi Riau berdampak terhadap kualitas udara di Kota Dumai, dimana sempat masuk dalam kategori buruk atau berada di zona hitam meski di Kota Dumai sendiri belum ada titik api yang mencolok.
Kondisi udara terparah di Kota Dumai terjadi khususnya di pagi hari mulai pukul 06.00 WIB sampai dengan pukul 08.00 WIB pagi hari.
“Di Dumai sendiri sempat mengalami situasi udara uang sangat buruk dan tidak baik yang berada di titik hitam beberpa waktu lalu namun hanya berlangsung hitungan jam saja dan kembali normal ketika aktivitas warga mulai berlangsung” ujar kepala BPBD Dumai Afrilagan, Sabtu (17/8) akhir pekan kemarin.
Untuk kota Dumai sendiri sesuai pantauan satelit Noah belum ada titik api kebakaran hutan dan lahan meski kita sadari ada sejumlah lahan di Kota Dumai yang teebakar seperti di Kelurahan Ratu Sima, Kelurahan Bukit Timah dan Kelurahan Pelintung, kata Lagan.
Sampai saat ini proses pendinginan disejumlah tempat masih terua dilakukan oleh tim yang ada baik dari BPBD sendiri, TNI, Polri, perusahaan dan kelompok masyarakat, tambah Lagan.
Data yang didapat dari BPBD Dumai tercatat dari Januari hingga Agustus 2019 ini, sedikitnya sudah 315,25 hutan dan lahan di Kota Dumai yang terbakar namun masih bisa dikendalikan.
Sementara itu untuk penanganan kebakaran hutan dan lahan sendiri sudah ada bantuan tambaha pasukan baik TNI maupun kepolisian.
“Sudah ada sekitar 30 personil kepolisian dari Polda Riau dan personil Rudal dari Kodim 0320 Dumai yang ikut melakukan upaya pendinginan lahan di Kelurahan Bukit Timah, Kelurahan Ratu Sima dan Kelurahan Mundam,” ujar Afrilagan.(ras)
Penulis : Rian
Editor : Yon