Kualitas Udara di Dumai Berbahaya, Sekolah Diliburkan

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Meski lahan yang terbakar seluas 13 hektar dan sudah dilakukan proses pendinginan, kondisi udara Kota Dumai terus memburuk dan masuk dalam ambang batas tidak sehat.

Hari ini, Selasa (10/9) kondisi ISPU di Kota Dumai berada diatas 300 Psi dengan tingkat kosentrasi 635 yang dalam diagram masuk dalam level hitam yang artinya kondisi udara berbahaya.

Kongkowkuy

“Sesuai dengan data yang didapat dari BMKG, kondisi udara kota Dumai sudah berada ditahapan berbahaya di level 300 Psi keatas. Melihat dengan kondisi konsentrasi yang ada kualitas udara Dumai bisa mencapai 400 sampai 500 Psi,” kata kepala BPBD Dumai Afrilagan, Selasa (10/12).

Dikatakannya untuk di Dumai sendiri pihaknya bersama instansi terkait sedang melakukan upaya pendinginan di 13 hektar lahan yang tersebar di Kelurahan Gurun Panjang dan Kelurahan Bukit Timah.

“Kendala kita saat ini adalah minimnya air dan jalan menuju lokasi titip Hotspot. Untuk anggota sendiri ada 40 personil yang kita turunkan dan untuk jumlah personil tidak ada kendala karena TNI dan Polri selalu membantu menurunkan personil ketika dibutuhkan penambahan,” tambah Afrilagan.

Dikatakannya, untuk wilayah di Gurun Panjang sendiri juga sudah mengerahkan alat berat untuk membuat embung sebagai sumber air. Dimana titik hotspot yang muncul diwilayah itu sudah berlangsung hampir 3 pekan.

Ia menambahkan, di Gurun panjang situasinya fluktuatif dimana ketika musim penghujan titik hotspot bisa hilang dan ketika mulai kering titik panas bisa dengan serta merta muncul ke permukaan hingga membakar lahan sawit warga.

Sementara itu, Sekretaris Dinas pendidikan dan kebudayaan, Dedy mengungkapkan bahwa ‎aktivitas belajar mengajar di Kota Dumai di liburkan baik dari tingkat Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Menurutnya, diliburkan peserta didik tersebut akibat dampak kabut asap yang semakin memburuk dan membuat kualitas udara semakin menurun hingga ke level Berbahaya.

“Hari ini semua kami liburkan, ini sudah kami koordinasikan dengan semua sekolah yang ada, baik ditingkat SD maupun SMP,” katanya, Sebutnya.

Diakuinya, meliburkan anak didik ini setelah pihaknya mendapatkan informasi terkait dengan kualitas udara dari KLHK yang mengirim kualitas udara.

“Jika masih berkabut dan udara tidak sehat bagi anak didik dan ditambah dengan laporan dari KLHK, peserta didik akan kita liburkan lagi. Namun kami juga menghimbau agar para guru nanti jika kondisi sudah normal untuk mengejar ketertinggalan pelajaran,” ujarnya.

Ia menegaskan, meski peserta didik di liburkan, para guru tidak di benarkan untuk pulang kerumah masing-masing, dalam artian tetap melakukan urusan sekolah.(ras)

SELENGKAPNYA BACA DUMAI POS, RABU (11/9)

Editor : Bambang Rio