DPRD Riau Kritisi Dana CSR Perusahaan yang Tidak Jelas

DUMAI(DUMAIPOSNEWS) – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau H Sunaryo mempertanyakan realisasi dana corporate social responsibility (CSR) dari seluruh perusahaan yang berdiri di kawasan Pelindo Kecamatan Dumai Kota, Dumai Timur, Kawasan Industri Dumai di Medang Kampai dan Kecamatan Sungai Sembilan.

Sunaryo mengkritisi minimnya dana corporate social responsibility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan-perusahaan besar yang ada di Dumai yang seharusnya mereka keluarkan untuk masyarakat sekitar dan membantu usaha ekonomi masyarakat.

Kongkowkuy

Salah satu contohnya yakni PT Wilmar Group, yang berada di Kota Dumai. Kawasan Industri Pelindo dan Grup Apical di Lubuk Gaung.

Sunaryo meminta kepada para camat di Dumai ikut mempertanyakan dana CSR di perusahaan itu. “Pak camat bisa pertanyakan CSR mereka untuk apa? Sebab dana yang mereka miliki sangat besar setiap tahunnya. Hanya saja tidak tahu penggunaannya,” sebut politisi partai amanat nasional dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti saat bersilaturahmi dengan atlit Pelti Dumai.

Menurut informasi yang ia dapatkan perusahaan mendapatkan keuntungan belasan triliun rupiah pertahunnya. Namun kalaupun ada CSR mereka keluarkan nilainya tak optimal.

Dana yang diberikan perusahaan tersebut tentu tidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah sebesar 2,5 persen dari keuntungan pertahunnya.

Ia juga menambahkan, bahwa dana CSR tersebut merupakan bentuk tanggung jawab dan alokasi khusus dari perusahaan untuk menbantu kepentingan masyarakat.

“CSR itu diperuntukkan untuk membantu masyarakat miskin. Untuk memperbaiki jalan di sekitar lokasi perusahaan, rumah layak huni dan pembangunan lainnya yang dibutuhkan masyarakat,” jelasnya namun banyak perusahaan yang tak melaksanakan itu.

Dia mengaku akan turun bersama anggota DPRD Riau dapil Dumai, Bengkalis dan Meranti dalam waktu dekat untuk mempertanyakan realisasi dana CSR mereka.(wan)

Editor : Bambang Rio