Dumai (DUMAIPOSNEWS.COM ) – Program pendidikan adalah satu bentuk ikhtiar ACT Dumai untuk mengapresiasi perjuangan para guru yang sudah mendidik anak-anak yang cerdas. Program pendidikan yang diberi nama Sahabat Guru Indonesia (SGI), baru-baru ini menyapa pasangan suami istri yaitu Sukamto (33) dan fitriani (33) yang saat ini mengajar di sekolah jauh dari SDN 018 Batu teritip kecamatan sungai Sembilan, kota Dumai, Riau.
Sukamto dan Fitrini menghabiskan hari-harinya untuk mengajar didesa mereka tinggal, yaitu Lembaga tanah adat pusaka alam. Daerah ini merupakan daerah pedalaman dan jauh dari pusat kota. Untuk sampai ke tanah adat ini harus melewati kanal kecil menggunakan speedboat atau pompong selama 30-60 menit lamanya. Di tanah adat ini Cuma ada 25 KK. Dengan pekerjaan masyarakat disini sebagai nelayan dan berkebun.
Melihat akses yang sangat jauh dari perkotaan, pak sukamto dan buk fitriani di minta masyarakat setempat untuk mengajar anak-anak di desa tersebut. SDN 018 adalah sekolah jauh untuk tanah adat, bangunannya dibantu oleh salah satu perusahaan dikota Dumai. Dengan kondisi ruangan yang Cuma memiliki 1 ruangan saja, maka terpaksa dibagi-bagi atau diskat menggunakan triplek sebagai pembatas dan pembeda tiap tingkatannya. Di ruangan itulah kelas TK, SD, & SMP. Sementara jumlah muridnya yaitu TK 5 orang, SD 12 orang, dan SMP 1 orang. Sebanyak 18 orang murid yang setiap hari diajarkan pak sukamto dan buk fitriani di ruangan satu kelas tersebut.
Melihat perjuangan hebat pasangan suami istri ini, ACT Dumai memberikan bantuan kehidupan melalui program Sahabat Guru Indonesia, tidak hanya itu saja ACT Dumai juga memberikan paket bantuan pendidikan untuk anak-anak yang ada disana.
Auzar selaku tim program ACT Dumai mengatakan bahwa bantuan ini adalah sebagai bentuk apresiasi atas perjuangan hebat yang dilakukan pak sukamto dan buk fitriani untuk meneruskan cita-cita pendidikan di tanah adat ini, kalau seandainya mereka tidak mau mengajar dan berjuang maka bisa dibayangkan bagaimana nasib anak-anak disini, mereka tidak tahu akan pendidikan, dan pupus masa depan mereka. Jelas Auzar”.
Sementara pak sukamto dan buk fitriani merasa terharu atas bantuan yang diberikan ACT Dumai kepada mereka dan juga murid-muridnya. Karena untuk gaji mereka sendiri merupakan iuran masyarakat setempat dan bantuan dari pemerintah melalui dana BOS. Gaji yang mereka dapatkan pun hanya habis untuk keperluan mereka mengajar, mulai dari transportasi, penyediaan buku-buku, belum lagi untuk kebutuhan hidup mereka.
“Alhamdulillah bantuan yang diberikan ACT Duri ini menjadi semangat kami dalam mengajar, kami sangat berterima kasih karena masih ada yang peduli dengan kami yang jauh ini. Karena akses yang jauh dan fasilitas yang terbatas, ACT masih mau menyapa kami. Semoga ACT Dumai sukses terus! do’a dan harap pak sukamto”.
Sahabat Dermawan mari terus kita bangkitakan asa dan semangat para guru dinegeri ini dengan memberikan bantuan terbaik kita melalui rekening Global Zakat dari ACT Duri BNI Syariah 99 0000 591. Konfirmasi transfer ke 0813 8000 7516 (WA only) (rls/rka)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.