DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Pada masa pandemi Covid-19 tidak menyurutkan langkah para kader untuk tetap melaksanakan tugas pelayanan kesehatan balita di Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).
Berbekal panduan mengutamakan Protokol Kesehatan (Prokes), maka pemantauan kesehatan anak balita dalam kegiatan Posyandu bisa berjalan seperti semula dengan tetap menerapkan protokol pencegahan penularan Covid-19.
”Kegiatan di Posyandu sebelum pandemi Alhamdulillah posyandu kita berjalan lancar. Kader hanya sekedar mengumumkan di masjid dan mushalla untuk hari pelayanan posyandu. Ketika sedang pandemi layanan posyandu memang lumpuh total mulai dari bulan April sampai dengan Juni.
Syukur Alhamdulillah pada bulan juli kembali aktif seperti biasa hanya saja pelayanan kita dengan mengikuti protokol kesehatan seperti dengan memakai masker, cek suhu, cuci tangan dan membawa sarung timbangan dari rumah yang berlangsung sampai bulan Agustus.
Sedangkan bulan September dan Oktober ini kami turun lapangan dan posyandu ditutup, walaupun sebagian ada yang buka. Tapi kami lebih memilih turun lapangan dari rumah ke rumah supaya kita tidak berkumpul di satu tempat. Kami mengusahakan program posyandu ini tetap berjalan demi kesehatan bayi dan balita,” ujar Ketua Posyandu Mutiara Hati, Norhuda yang berada di Jalan Baruna Baru Komplek Baruna tepatnya kediaman Ketua RT 07 Kelurahan Bukit Datuk, Kecamatan Dumai Selatan Kota Dumai.
Selain Norhuda sebagai ketua, Posyandu Mutiara Hati ini terdiri dari Sekretaris Adlina, Bendahara Wasuryani dengan Anggota Nuryani dan Bonatin.
”Mengikuti Prokes ini merupakan perubahan prilaku dalam layanan posyandu, awalnya memang kami para kader tentu saja merasa risih karena harus memakai sarung tangan dan masker tapi lama kelamaan sudah menjadi terbiasa dalam menyambut masa new normal,” ungkap Norhuda.
Kegiatan posyandu terus berjalan, lanjutnya, supaya kesehatan anak balita tetap terpantau ditengah merebaknya pandemi Covid-19 sehingga kader memantau kesehatan balita dengan mengunjungi rumah anak balita. Apalagi, permasalahan yang dialami balita saat ini ialah permasalahan tumbuh dan kembang sehingga bisa mencegah stunting atau gizi buruk.(des)