SMPN 21 Sikapi Pembelajaran Masa Pandemi Covid-19, Menguatkan Peran Guru Bimbingan Konseling

DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Selama diberlakukan Belajar Dari Rumah (BDR) bimbingan konseling sering kurang diperhatikan. Mayoritas sekolah dan guru lebih fokus pada capaian kompetensi dasar. Padahal dalam implementasinya, banyak sekali permasalahan siswa menuntut kehadiran guru Bimbingan Konseling (BK). Padahal, guru BK perlu dilibatkan dalam proses BDR untuk alasan kuat.

Demikian disampaikan Kepala SMP Negeri 21 Dumai, Vevi Suryani MPd. ”Disiplin ilmu BK diperuntukkan bagi penyelesaian masalah siswa. BDR yang diterapkan pada masa pendemi Covid-19 ini cenderung berpotensi memberikan masalah lebih banyak dari pada sebelumnya terutama bagi beberapa daerah yang belum melek IT dan ekonomi menengah ke bawah. Dalam hal inilah dibutuhkan kepiawaian guru BK untuk membantu menemukan solusi dari masalah yang muncul. Ini Tugas Kepala Sekolah agar BDR Bermakna dan Menyenangkan Persoalan lain muncul adalah penurunan nilai karakter tiap siswa,” ungkapnya.

Kongkowkuy

Masa pandemi Covid-19, kata Vevi Suryani, tentu mengubah prilaku kegiatan pembelajaran yang jelas terlihat dari cara komunikasi ke gurunya dan kesediaan siswa menaati perintah saat diberikan materi ajar, tugas dan laporan orang tua tentang sikap anak selama di rumah. Peran guru BK tidak bisa digantikan guru mata pelajaran. Selain persoalan disiplin ilmu yang dikuasai, guru mata pelajaran juga memiliki berbagai kesibukan yang tidak memungkinkan untuk fokus pada masalah siswa. Guru BK sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter yang mempengaruhi capaian hasil belajar siswa.

Lebih lanjut kata Vevi Suryani, guru BK memberikan penguatan serta trik kepada siswa supaya siswa tidak takut, cemas dan putus asa dalam menjalani PJJ selama pandemi Covid-19 ini. Guru BK membantu menjembatani komunikasi antara orang tua dan guru dalam upaya penyelesaian masalah siswanya sebagai upaya pencegahan dan meminimalisir hal tersebut. Pihak sekolah mensosialisasikan kepada seluruh siswa dan wali murid tentang bagaimana pengoperasian media yang digunakan dalam PJJ ini. Jika komunikasi masih belum optimal, guru BK akan membantu berkomunikasi ataupun berkunjung ke rumah yang bersangkutan.

”Saat ini proses belajar diterapkan dengan memanfaatkan beberapa aplikasi pendukung untuk memfasilitasi siswa yang memilih belajar dengan sistem daring seperti Google Classroom, Google Form, Zoom, WhatsApp, Google Meet dan Jitsi. Di sekolah kami menggunakan group WhatApp sebagai pusat koordinasi.

Wali kelas bersama guru BK melayani konsultasi jarak jauh bagi siswa atau wali murid yang membutuhkan bimbingan teknis sehubungan dengan kendala yang dihadapi pada saat gagal pengiriman tugas, gagal mengunduh tugas. Peran guru BK sangat penting dalam mensukseskan PJJ. Guru BK berperan aktif memastikan siswa bisa belajar dari rumah dengan baik,” tukas Vevi Suryani serius.(des)