DUMAI(DUMAIPOSNEWS)– Literasi digital merupakan respons terhadap perkembangan teknologi dalam menggunakan media untuk mendukung masyarakat memiliki kemampuan membaca serta meningkatkan keinginan masyarakat untuk membaca.
Demikian disampaikan Kepala SMPN 21 Dumai, Vevi Suryani, SPd MPd kepada Dumai Pos Selasa (3/11) diruang kerjanya. Kepala sekolah ini menjelaskan tujuan dari gerakan literasi berbasis digital guna memberikan pengetahuan kepada masyarakat belajar SMPN 21 Dumai dalam memanfaatkan teknologi dan komunikasi berbasis media digital dan alat komunikasi ataupun jaringan. Upaya ini bertujuan agar dapat menggunakan ataupun membuat informasi secara bijak dan kreatif.
“Selain itu gerakan literasi berbasis digital juga bertujuan agar dapat menggunakan media digital secara bijaksana dalam masa pandemi Covid-19. Ini seiring perkembangan dunia pendidikan saat ini yang menerapkan proses pembelajaran daring 96 persen. Ya, proses literasi juga harus tampak dalam proses belajar mengajar meskipun dari jarak jauh dengan mengemas kegiatan siswa dalam masa pandemi ini,” ujarnya.
Vevi Suryani menyebutkan pihak sekolah upaya pertama dengan membuat kegiatan sebagai role model, semua warga sekolah mengisi waktu luang dalam masa pandemi ini dengan membaca baik membaca buku maupun membaca cerita inspiratif, menonton video edukatif guna membangkitkan motivasi diri, bagi guru dapat menceritakan kesimpulan bacaannya sebelum pelajaran dimulai dengan demikian sertiap sesi pembelajaran akan dimulai maka siswa terpancing melakukan hal yang sama dengan sendirinya.
“Kepala sekolah atau guru membuat cerita singkat peristiwa yang terjadi dalam satu hari yang berkesan kemudian tulisan pendek tersebut dituangkan di media sosial seperti facebook, twitter, Instagram dan media sosial lainnya. Tujuannya memancing siswa untuk menulis kejadian yang dialami pada saat belajar atau di lingkungan tempat tinggal,” imbuhnya.
Upaya kedua, membuat program literasi digital dimana setiap guru bidang studi membuat program literasi pada saat sebelum pembelajaran dimulai dan bukan hanya itu setiap guru memberikan reward kepada siswa yang aktif dan kreatif pada saat proses literasi dikelasnya.
Yang ketiga melaksanakan program literasi yaitu pogram yang sudah terlaksana dari program literasi di SMPN 21 Dumai yaitu pembacaan yasin secara virtual, mengekspos cerita singkat di media sosial, melaksanakan lomba cipta dan baca puisi secara daring, lomba hafalan surah ‘ABASA secara daring serta lomba melukis.
Kemudian keempat melaksanakan evaluasi kegiatan literasi, sebelum kegiatan literasi berakhir guru beserta siswa melakukan evaluasi agar kegiatan literasi yang akan datang lebih aktif dan lebih menarik untuk dikonsumsi seluruh masyarakat belajar di SMPN 21 Dumai.
“Dengan mengaktifkan kegiatan literasi digital secara daring di SMPN 21 Dumai maka kegiatan siswa menjadi aktif kembali. Tentunya upaya ini mampu motivasi belajar siswa meningkat dan siswa sangat merasa bahagia dan bangga telah berkreasi dan berinovasi menampilkan hasil karya literasinya secara virtual,” pungkas Vevi Suryani mengakhiri.(des)