DUMAI (DUMAIPOSNEWS.COM ) - Elektabikitas Pasangan Calon Walikota - Wakil Walikota Dumai 2020 nomor urut 2, Eko Suharjo - Syarifah makin mantap di posisi teratas berdasarkan Survey Polmark. Paslon yang dibesut Partai Demokrat, Partai Hanura dan Partai Golkar ini paling berpeluang memenangi kontestasi kepala daerah kota Dumai periode 2021 - 2026.
Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Dekokrat Kota Dumai, Hariyadi Suparlan menyebutkan bahwa Koalisi Dumai Gemilang konsisten secara berkala melakukan survey terhadap calon kepala daerah yang mereka usung. Salah satu lembaga survey yang digunakab yakn lembaga survey Polmark yang secara nasional sudah diakui keakuratannya.
“Alhamdulillah, hasil survey yang kita terima pada akhir November lalu menunjukkan bahwa elektabilitas dan kemantapan paslon yang kita usung berada di posisi teratas. Termasuk kemantapan pemilih terhadap pasangan ini,” kata Hariyadi Suparlan, Selasa (01/12/2020).
Diterangkan Hariyadi, Eko.Suharjo - Syarifah bertengger di puncak dengan tingkat elektabilitas 34,8 persen. Kemantapan memilih sebesar 18,4 persen.
Rival terdekat Eko Suharjo - Syarifah hanya memiliki tingkat elektabilitas 22 persen dengan kemantapan memilih 14,1 persen.
Paslon lainnya memiliki tingkat elektabilitas 7,7 persen dengan tingkat kemantapan sebesar 2,7 persen. Satunya lagi hanya memiliki tingkat elektabilitas 4,5 persen dengan kemantapan memilih hanya 1,8 persen.
“Jika dibandingkan dengan saat Eko Suharjo dan Syarifah belum berpasangan, elektabilitas Eko Suharjo hanya 29,7 persen. Ada peningkatan sekitar 5 persen. Ini sesuai harapan kita,” lanjut Hariyadi.
Diakui Hariyadi, Survey tersebut memang saat Eko Suharjo belum meninggal. Untuk melihat pengaruhnya, pihaknya masih menunggu hasil survey terakhir yang akan dipublish sebelum 5 Desember ini.
“Namun kami berkeyakinan bahwa hasilnya tak akan berubah. Tetap teratas. Karena partai-partai sudah sepakat mengusung orang tua almarhum Eko Suharjo, pak de Parto untuk menggantikan posisi Eko Soharjo,” kata Hariyadi.
Sebagaimana diketahui, Pakde Parto memiliki basis massa yang cukup besar. Figurnya merakyat, dermawan dan bersahaja. “Selama ini, harus kami akui bahwa sebahagian pendukung Eko Suharjo karena kedekatan hubungan emosional dengan pak de Parto. Jadi mengusulkan pak de Parto menggantikan Eko Suharjo sudah merupakan keputusan yang tepat,” katanya lagi. (*)




