JORGINHO adalah salah satu sosok penting dalam karier Mason Mount di Chelsea. ’’Saat Anda berada di Chelsea dan main bersama seseorang seperti Jorginho, Anda bisa melihat karakternya. Ilmunya berguna untukku,’’ begitu yang diungkapkan Mount tentang sosok Jorginho.
Kebetulan, Mount merapat ke Chelsea semusim setelah kedatangan Jorgi (sapaan akrab Jorginho) di klub London Barat tersebut. ’’Saya banyak belajar darinya,’’ sambung Mount.
Bersama N’Golo Kante, kolaborasi Jorgi dan Mount mampu jadi kekuatan besar dari lini kedua Chelsea. Nah, jika dalam Euro 2020 ini nama Jorgi lebih sensasional dan digadang-gadang jadi salah satu kandidat peraih Ballon d’Or, Mount-lah yang bakal mengganggu jalan Jorgi itu.
Apalagi kalau Mount bisa membawa The Three Lions (julukan timnas Inggris) memupus ambisi Jorgi dan rekan-rekannya membawa pulang trofi Euro 2020 dini hari nanti WIB (siaran langsung RCTI/iNews/ON Channel HD/Soccer Channel/Mola TV pukul 02.00 WIB).
’’Mason (Mount) harus lebih agresif kepada Jorgi dalam final di Wembley,’’ harap Jamie Carragher, mantan bek Liverpool FC dan timnas Inggris, dalam kolom analisisnya di Daily Mail. Jika biasanya Jorgi yang mencuri bola dari lawan dan memberikannya kepada Mount, kini dia yang akan mencuri bola dari Mount.
Ingat, Jorgi adalah pemain yang paling banyak melakukan intersep di Euro 2020 (lihat grafis). Dan, dua musim latihan bareng Jorgi di London Cobham (kamp latihan Chelsea) dianggap Carragher sudah cukup jadi modal untuk Mount.
’’Dia (Jorginho, Red) suka bermain dengan kecepatannya sendiri. Jadi, jangan beri dia kesempatan itu, atau dia bisa sama berbahayanya dengan (Andrea) Pirlo pada 2012,’’ sebut Carra.
Sebagaimana diketahui, Pirlo jadi pengontrol permainan Gli Azzurri (julukan timnas Italia) saat mengalahkan Inggris pada perempat final Euro 2012.
Inggris tersingkir lewat adu penalti 2-4 setelah bermain imbang tanpa gol sampai perpanjangan waktu. Jordan Henderson satu-satunya skuad Inggris 2021 yang tersisa saat ini.
Berbicara kepada talkSPORT, mantan bek kanan timnas Inggris Danny Mills mengklaim, support system di sekitar Jorginho belum teruji untuk laga besar.
Dalam dua laga terakhir lawan Belgia (3/7) dan Spanyol (7/7) Marco Verratti dan Nicolo Barella yang mendampingi Jorginho di lini tengah Italia.
Faktor Chelsea juga disebut-sebut berkaitan dengan prestasi Italia dalam ajang bergengsi antarnegara Eropa itu. Ingat saat Italia gagal merengkuh gelar juara dalam final Euro 2012, pada musim itu juga Chelsea membawa pulang Si Kuping Lebar (sebutan trofi juara Liga Champions) ke Stamford Bridge, London.
Chelsea pun mengulanginya musim ini. Apakah ini tandanya Italia juga kembali gigit jari dalam final Euro 2020? Verratti menyebut, ruang ganti Italia tak menginginkan akhir serupa dari Euro 2012 dini hari nanti WIB.
Berbicara kepada laman resmi Federasi Sepak Bola Italia (FIGC), gelandang Paris Saint-Germain (PSG) itu sudah memahami karakter gelandang Inggris.
’’Mereka (gelandang-gelandang Inggris, Red) bermain fisik dan teknis yang sangat baik. Lihat, mereka mampu membangun keseimbangan tim yang hebat. Faktanya, mereka hanya kebobolan satu gol dalam enam laga Euro. Terlebih mereka juga bermain di kandangnya sendiri,’’ tuturnya.
Apakah Italia kalah? ’’Tidak, kami bukanlah tim yang mudah menyerah, dan ini akan jadi malam terhebat kami,’’ sambung Verratti. (jpg)
Perkiraan Pemain
Italia (4-3-3): 21-Donnarumma (g); 2-Di Lorenzo, 19-Bonucci, 3-Chiellini (c), 13-Emerson; 6-Verratti, 8-Jorginho, 18-Barella; 14-Chiesa, 17-Immobile, 10-Insigne
Pelatih: Roberto Mancini
Jersey pemain: biru
Jersey kiper: hijau
Inggris (4-2-3-1): 1-Pickford (g); 2-Walker, 5-Stones, 6-Maguire, 3-Shaw; 14-Phillips, 4-Rice; 25-Saka, 19-Mount, 10-Sterling; 9-Kane (c)
Pelatih: Gareth Southgate
Jersey pemain: putih
Jersey kiper: hitam
Wasit: Bjorn Kuipers (Belanda)
Stadion: Wembley Stadium, London