BAGANBATU (DUMAIPOSNEWS.CO.) – Warga masyarakat seputar jalan Perjuangan kelurahan Bagan Batu Kota kecamatan Bagan Sinembah pada Selasa (24/1) pagi digegerkan dengan adanya ditemukannya seorang ibu rumah tangga yang meninggal dunia akibat gantung diri.
Berdasarkan data yang berhasil dirangkum Dumai Pos dilapangan, menyebutkan bahwa IRT yang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri itu diketahui bernama Jeny Lamria Br Situngkir (54) wargs jalan Perjuangan Kelurahan Bagan Batu Kota kecamatan Bagan Sinembah.
Peristiwa tersebut awalnya pada hari Selasa (24/1) sekira pukul 06.30 Wib saat anak korban, Yuni Sartika (22) baru bangun dari tidur untuk persiapan ke sekolah, kemudian melihat kedalam kamar tempat dimana korban tidur namun tidak ada.
Kemudian dirinya mencari hingga ke kamar mandi. Dan saat mencari kearah dapur dirinya menemukan korban sudah dalam keadaan tergantung dengan menggunakan satu helai tali nilon beserta kain selendang yang dikaitkan ke broti/kayu yang ada asbes rumah.
Melihat hal tersebut, kemudian dirinya teriak dan meminta tolong kepada warga sekitar. Dan sekitar pukul 07.00 Wib, petugas Reskrim Polsek Bagan Sinembah beserta piket SPK Polsek Bagan Sinembah serta tim medis Puskesmas Bagan Batu langsung meluncur kelokasi kejadian.
Dan setelah dilokasi kejadian, petugas kepolisian yang disaksikan oleh keluarga langsung menurunkan mayat korban. Selanjutnya, petugas medis dari Puskesmas Bagan Batu untuk selanjutnya melakukan pemeriksaan terhadap mayat korban.
Menurut informasi dari anak korban tersebut, bahwa korban selama kurang lebih sudah mencapai satu bulan ini sedang dalam masa pengobatan penyakit TBC dan diabetes dan sedang dalam mengkonsumsi obat-obatan sehingga membuat korban tertekan akibat penyakit yang dialaminya.
Kapolsek Bagan Sinembah, Kompol Jhon Firdaus Amk yang dikonfirmasikan melalui Panit I Reskrim, Ipda Edi Purnomo membenarkan adanya peristiwa gantung diri tersebut.
” Berdasarkan keterangan para saksi beserta anak kandung korban bahwa korban sudah sering mengeluhkan penyakit yang dideritanya, yakni TBC dan Diabetes ditambah sehari-hari banyaknya obat-obatan yang dikonsumsi oleh korban sehingga menyebabkan korban sering merasakan tidak tidur malam,” ujarnya.
Bahkan, lanjutnya kagi korban juga sering mengatakan bahwa akan melakukan bunuh diri. ” Kemungkinan korban tidak sanggup menjalani kehidupannya dan sakitnya itu, ” terang Edi Purnomo kembali. (min)