Melihat Kesembrawutan Pasar Pajak Lama Bagan Batu,PKL dan Parkir Penyumbang Kemacetan

ROHIL, DUMAIPOSNEWS.COM – KEBERADAAN Pasar Pajak Lama Bagan Batu Kota kecamatan Bagan Sinembah merupakan salah satu pasar tradisional yang menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok manusia.

Selain itu, di pasar ini juga menyediakan berbagai alat kebutuhan rumah tangga. Namun, semakin hari kondisi arus lalulintas dikawasan itu kerap timbul kemacetan. Hal ini disebabkan di sepanjang jalan Pasar Kebayoran Lama dipenuhi oleh Pedagang Kaki Lima (PKL), serta pengaturan parkir kendaraan juga tidak tertata.

Kongkowkuy

Keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menempati trotoar dan bahu jalan sebagai proses jual beli berakibat kepada kinerja lalu lintas di Pasar Pajak Lama. Banyaknya PKL yang mengalihfungsikan trotoar menyebabkan kemacetan.

Kondisi trotoar di sepanjang Pasar Pajak Lama penuh dengan aktivitas pedagang kaki lima. Aktivitas tersebut dimulai sejak pagi hingga sore tiba. Para pedagang kaki lima yang menempati tempat tersebut bergantian.

Seperti contoh saat pagi tiba yang menempati tempat tersebut adalah pedagang sayur, sedangkan saat siang tiba para pedagang ikan justru membentang payung dagangannya tepat disisi jalan.

Adanya aktivitas proses jual beli di kawasan Pasar Pajak Lama yang dimulai sejak pagi hingga sore menjelang malam tentunya membuktikan bahwa Bagan Batu memang tidak pernah tidur.

Akibat padatnya pedagang serta tidak adanya penataan yang matang serta diperparah dengan tidak adanya ketegasan dari aparat terkait, sehingga menyebabkan kondisi wajah Pasar menjadi semakin sembrawut.

” Pajak Lama merupakan salah satu pasar tradisional yang ramai dikunjungi masyarakat menjadi minat pedagang kaki lima untuk mencari rezekinya di sana. Hal tersebut menyebabkan semakin banyak pedagang kaki lima yang berjualan di sepanjang trotoar, kemudian untuk pedagang kaki lima yang tidak memiliki ruang di trotoar akan memilih berjualan di bahu jalan,” kata Maksum salah seorang warga Bagan Batu, Rabu (2/8) kemarin.

Pedagang kaki lima yang semakin meningkat, lanjutnya lagi menyebakan ruang parkir yang dibutuhkan di pasar pun meningkat. Penggunaan bahu jalan yang berlebihan untuk parkir mengakibatkan penggunaan badan jalan semakin menyempit dan berakibat pada kemacetan lalu lintas yang terjadi di pasar.

” Banyaknya kendaraan yang parkir menyebabkan penambahan petugas parkir untuk mengatur di bahu jalan agar tidak semrawut,” tuturnya kembali.

Penyebab lain kemacetan yang terjadi di Pasar Pajak Lama adalah banyaknya pengendara roda dua dan transportasi umum yang parkir sembarangan di sepanjang bahu jalan.

” Selain tukang parkir yang membantu menertibkan, sebagai petugas yang memiliki kewajiban penyelenggara ketertiban umum sudah menjadi kewajiban bagi Satpol PP untuk menertibkan PKL yang berada di trotoar dan bahu jalan, ” ungkap Maksum kembali.

Ungkapan serupa juga seperti disampaikan oleh Yudi Haryono kemarin. Menurutnya, kesembrawutan kawasan Pasar Pajak Lama tersebut terjadi sejak puluhan tahun lalu.

” Sejak saya masih anak-anak sampai sekarang anak saya sudah dua Pajak Lama masih tetap begini, sembrawut, pedagang dan parkirnya tidak teratur dan sering macet,” katanya.

Hal ini menurutnya akan semakin bertambah parah lagi ketika adanya truk bongkar muat. ” Apalagi kalau sudah ada truk yang sedang bongkar muat barang-barang toko, pastinya kemacetan akan semakin parah, ” ungkapnya lagi.

Ironisnya lagi, kata pria yang kini menetap di kabupaten Kuansing itu menyebutkan, bahwa markah jalan juga mulai berubah menjadi tempat parkir kendaraan, khususnya kendaraan roda dua dan tiga.

” Miris sekali memang, masak markah yang sedianya berfungsi sebagai pembatas jalan tersebut justru sekarang di Bagan Batu malah dijadikan sebagai lokasi parkir motor dan becak, ” ungkapnya lagi.

Dalam kesempatan itu dirinya juga menyoroti kinerja aparat terkait yang terkesan tidak tegas. ” Kalau pagi memang ada petugas Satlantas, tapi tidak lama. Sedangkan Satpol PP nya tidak nampak kecuali kalau diperintahkan, ” tegas Yudi Haryono. (Parmin)