DUMAIPOSNEWS.COM — Demensia dan penyakit Alzheimer sering kali disalahartikan sebagai kondisi yang sama, sebab keduanya cenderung menyerang pada kalangan lanjut usia atau lansia.
Meskipun demensia atau penyakit Alzheimer paling umum terjadi pada orang dewasa berusia di atas 65 tahun, keduanya tidak dianggap sebagai bagian dari penuaan.
Kedua kondisi ini memang dikatakan sama-sama memengaruhi ingatan, cara berperilaku dan cara berkomunikasi.
Namun, ternyata Demensia dan penyakit alzhemier keduanya memiliki perbedaan yang signifikan.
Dilansir melalui laman healthline.com, pada senin (6/11) Demensia adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan gejala yang mempengaruhi memori, kinerja aktivitas sehari-hari, dan kemampuan berkomunikasi.
Sedangkan Alzheimer adalah jenis demensia paling umum yang dapat memburuk seiring berjalannya waktu dan dapat memengaruhi ingatan, bahasa, dan pikiran.
Seseorang dapat menderita lebih dari satu jenis demensia, hal ini dikenal sebagai demensia campuran.
Orang dengan penderita demensia campuran memiliki gejala dari dua atau lebih jenis demensia dan diagnosis demensia campuran hanya dapat dipastikan melalui hasil pemeriksaan.
Seiring berkembangnya demensia, hal ini dapat berdampak besar pada kemampuan untuk berfungsi secara mandiri. Ini merupakan penyebab utama kecacatan bagi kalangan lanjut usia.
Demensia juga menjadi penyebab kematian kelima secara global dan kasusnya diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat dalam 30 tahun ke depan.
Demensia adalah istilah yang diterapkan pada sekelompok gejala yang berdampak negatif pada ingatan, namun Alzheimer adalah penyakit progresif spesifik pada otak yang secara perlahan menyebabkan gangguan pada memori dan fungsi kognitif.
Pada penderita penyakit Alzheimer, sel-sel otak mati dan hubungan antar sel otak mungkin terputus.
Salah satu gejala umumnya yaitu adanya penumpukan protein abnormal di otak yang disebut plak.
Plak adalah kumpulan protein padat yang dapat menghalangi komunikasi antar neuron.
Pada penyakit Alzheimer stadium lanjut, otak menunjukkan penyusutan yang signifikan.
Perubahan di otak mungkin terjadi satu dekade atau lebih, sebelum gejalanya muncul.
Dikutip melalui situs alzi.or.id, Demensia terjadi ketika otak mengalami kerusakan karena penyakit, seperti stroke atau penyakit Alzheimer.
Tetapi, belum ada faktor utama yang telah jelas terkait penyebab penyakit Alzheimer.
Beberapa faktor kemungkinan seperti usia, pembawaan genetik, faktor lingkungan, gaya hidup dan kesehatan umum.
Namun, pada beberapa orang, penyakit ini dapat berkembang diam-diam selama bertahun-tahun hingga gejalanya muncul.
Sumber: Jawapos.com