DUMAI (DUMAIPOSNEWS)– PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Riau dan Kepulauan Riau (UIDRKR) resmi mengoperasikan Saluran Kabel Laut Tegangan Menengah (SKLTM) 20 kilovolt (kV) sepanjang 6,28 kilo meter sirkuit (kms) yang menghubungkan Pulau Dabo Singkep, Pulau Selayar dan Pulau Lingga yang berada di Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau pada Kamis (19/9). Program ini juga menjadi bagian dari program dedieselisasi untuk menonaktifkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) yang sebelumnya menjadi sumber pasokan listrik di Pulau Selayar.
General Manager PLN UIDRKR, Tonny Bellamy menyampaikan, Secara geografis letak ketiga pulau tersebut cukup berdekatan namun pasokan listrik masih di suplai dari pembangkit listrik yang berbeda. Kini, setelah PLN berhasil membangun SKLTM yang menghubungkan pulau-pulau tersebut maka akan dilakukan optimalisasi pembangkit listrik.
“PLN memiliki roadmap untuk mengembangan sistem kelistrikan di Kepulauan Riau. Pembangunan SKLTM yang menghubungkan Pulau Dabo Singkep, Pulau Selayar dan Pulau Lingga ini bertujuan untuk menyediakan pasokan listrik yang andal, efisien dan berkualitas bagi warga yang berada di pulau-pulau terdepan,” ujar Tonny.
Tonny menjelaskan, Pasokan listrik di Pulau Dabo Singkep saat ini di suplai dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Setajam dengan kapasitas 4.710 kilowatt (kW) dan Pulau Lingga di suplai dari PLTD Musai dengan kapasitas 2.530 kW sedangkan Pulau Selayar di suplai dari PLTD Penuba dengan kapasitas 455 kW.
“Dengan sistem interkoneksi ini, PLN secara bertahap akan menonaktifkan pembangkit listrik berbahan bakar minyak yang ada di Pulau Selayar. Selanjutnya kebutuhan listrik dipulau tersebut akan di pasok dari pembangkit listrik yang berada dari Pulau Singkep dan Pulau Lingga. Optimalisasi sistem ini sejalan dengan komitmen PLN dalam mendukung program _net zero emission_ pada tahun 2060 mendatang dengan melaksanakan program dedieselisasi,” kata Tonny.
PLN, kata Tonny, dalam mengembangkan sistem kelistrikan selalu mengutamakan prinsip optimalisasi aset yang ada. Tujuan dilakukan optimalisasi agar seluruh aset PLN dapat dimanfaatkan dengan efektif sehingga memberi nilai tambah bagi perusahaan untuk mendukung kinerja efisiensi perusahaan, serta peningkatan layanan bagi pelanggan.
“Kinerja optimalisasi ini memberikan kontribusi berupa efisiensi terhadap operaional PLN. Hal tersebut memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan perusahaan sehingga akan berdampak langsung pada peningkatan kualitas layanan kelistrikan bagi pelanggan,” tutur Tonny.(wan)