Berhasil Entaskan Stunting, PT KPI Kilang Dumai Bagikan Kisah Suksesnya

DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Stunting merupakan salah satu isu kesehatan nasional yang kini masih terus diperangi oleh Pemerintah Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat adanya kekurangan gizi kronis, terutama pada 1000 hari pertama kehidupan anak. Pemerintah sendiri beroptimis dalam penurunan pravalensi stunting di Indonesia turun 14 persen pada tahun 2024.

Menjadi isu kesehatan nasional, persoalan stunting saat ini masih terus menjadi topik hangat dalam berbagai forum pembahasan nasional terkait upaya mencapai target Indonesia ‘zero stunting’.

Kongkowkuy

Salah satunya dibahas dalam seminar kesehatan yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Riau, yaitu The 6th Riau Medical Symposium & Expo (RiME) 2024 yang bertajuk “Empowering Her : Translating Science for Women’s Health” di Pekanbaru yang menghadirkan berbagai pakar dan praktisi kesehatan dari seluruh Indonesia hingga Malaysia, Jumat (18/10).

PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Kilang Dumai sebagai salah satu perusahaan BUMN yang turut mendukung program percepatan penurunan stunting di wilayah Kecamatan Dumai Timur menjadi salah satu pembicara dalam salah satu sesi pada forum tersebut.

Dalam sesinya, Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan, mempertegas komitmen PT KPI Kilang Dumai dalam menjalankan praktik bisnis yang berasas nilai-nilai keekonomian dan berwawasan lingkungan dengan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Serta mendukung pembangunan daerah dan peningkatan taraf kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak balita yang ada di sekitar operasi perusahaan.

“PT KPI Kilang Dumai sebagai perusahaan energi nasional hadir berperan aktif dengan langkah-langkah baik untuk membantu mengentaskan permasalahan stunting dan gizi buruk yang ada di Kota Dumai untuk menyiapkan generasi sehat di masa mendatang,” kata Agustiawan dalam keterangan tertulisnya di Dumai, Selasa (22/10).

Agustiawan menjelaskan berbagai upaya strategi yang telah dilakukan PT KPI Kilang Dumai lewat program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dalam membantu mengentaskan permasalahan stunting secara inklusif.

“Khusus di sekitar area operasi kami di Kecamatan Dumai Timur yang menjadi lokasi khusus penanganan stunting di Kota Dumai, kami mencoba melakukan pendataan balita yang teridentifikasi stunting, kemudian kami melakukan pemberdayaan dan peningkatan kapasitas operasional 13 posyandu dan kader dalam melakukan penyuluhan pengentasan stunting kepada masyarakat secara menyeluruh,” jelasnya

Untuk meningkatkan kapasitas kader dalam menjalankan operasional posyandu, PT KPI Kilang Dumai memberikan pelatihan keterampilan Posyandu Integrasi Layanan Primer (ILP) bersama Dinas Kesehatan Dumai dan mendorong kemandirian ekonomi kelompok kader dengan program hidroponik berbasis energi baru terbarukan dengan menghadirkan PLTS. Hasil hidroponik kemudian dimanfaatkan untuk biaya pemberian makanan tambahan (PMT).

“Kami juga mencoba meningkatkan pemahaman kader maupun ibu yang ada di Dumai Timur dengan melibatkan bagian Medical, fungsi HSSE perusahaan untuk memberikan edukasi gizi yang dimulai sejak kehamilan dan pemberian MPASI kepada anak-anak balita,” jelas Agustiawan.

“Kami juga bersinergi bersama ahli gizi Puskemas Jayamukti untuk melakukan pemantauan kondisi stunting anak-anak hingga memberikan paket pendampingan gizi berupa nugget ikan patin yang dibudidayakan oleh kelompok kader, biskuit sorgum hasil kelompok alam tani kami, dan pemberian susu formula,” sambung Agustiawan.

Selain menjadi pembicara, PT KPI Kilang Dumai juga membuka booth informasi mengenai Kelompok Sehati dan menjual beragam produk olahan makanan sehat yang menjadi paket makanan pendamping gizi yang dibuat oleh kelompok tersebut.

Lewat sejumlah upayanya tersebut, PT KPI Kilang Dumai berhasil berkontribusi mengentaskan 10 dari 24 anak stunting yang ada di Kecamatan Dumai Timur dan mendukung Pemerintah Kota Dumai dalam menurunkan pravalensi stunting berdasarkan Hasil Survey Status Gizi Indonesia (SGI) tahun 2023. Selain itu, upaya tersebut juga telah diganjar penghargaan dalam ajang Nusantara CSR Award 2024.(rio)