BANDARLAKSAMANA (DUMAIPOSNEWS)-Masyarakat Bukit Sembilan sekitar sebulan terakir resah dan kawatir atas permasalahan yang dihadapi yaitu adanya aktifitas penggalian pembuatan kanal besar mengelilingi kampungnya oleh perusahaan Hutan Tanaman Industri ( HTI ) PT.Bukit Batu Hutani Alam, PT Sekato Pratama Makmur ( PT SPM ).
“Terus terang Bapak warga saat ini juga sedang was- was tingkat tinggi. Selama ini kami sudah bermukim, tapi sekarang pihak perusahaan mulai memancinh emosi lagi jangan sampai ada konflik lagi ” Kata Adi Bayu Sukma Kadus mewakili warganya saat menerima kegiatan blusukan Cawabup Bagus Santoso, kamis sore ( 24/10) di Bukit Sembilan.
Kekawatiran warga bukan permasalahan sederhana jika tidak segera ditindak lanjuti dengan klarifikasi antara masyarakat dengan perusahaan akan bertambah meruncing. Karena konflik sejak berdirinya Kampung Bukit Sembilan ibarat api dalam bara.
Mendapat pengaduan warga Cawabup Bagus Santoso menegaskan bahwa negara akan melindungi segenap rakyatnya. Dirinya datang hadir menemui warga tidak lain salah satu tujuannya memberikan rasa aman dalam bernegara.
” Saya himbau semua tenang tidak perlu was- was apalagi terpancing emosi tetap jalankan aktifitas seperti biasanya. KBS hadir untuk mencari jalan keluarnya” kata Bagus Santoso menenangkan.
Terkait dengan kegiatan perusahaan Bagus Santoso menghimbau untuk tidak melakukan aktifitas sebelum mengadakan sosialisasi dengan masyarakat. Bagus Santoso secepatnya akan berkoordinasi dan mengkonfirmasi bersama lintas instansi pemerintah semua level sebagai pemangku wewenang serta pihak perusahaan. Agar tidak ada kesalah pahaman yang akan menimbulkan konflik berulang lagi.
” Saya tegaskan bahwa dimanapun rakyat tinggal lebih dulu dari perusahaan. Apaalgi sudah terbangun pemukiman, fasilitas umum sesuai ketentuan waktu menguasainya. Maka pemerintah wajib hukumnya menjadikan status kawasan hutan menjadi putih alias keluar dari status hutan” tegas Bagus Santoso disambut tepuk tangan riuh dan teriakan lanjutkan.
Sebagaimana diketahui Bukit Sembilan atau Dusun Air Raja letaknya ditengah- tengah kawasan HTI milik perusahaan. Kampung ini meski jauh terpencil dari pemerintahan desa tapi sudah dihuni 400 KK warga. Untuk menjangkaunya harus melewati areal perusahaan hutan akasia.
Kegiatan blusukan Cawabup Bagus Santoso berhasil mendapat berbagai masukan dan harapan warga. Meski permasalahan paling serius tentang status kawasan, infrastruktur jalan juga terkait pelayanan yaitu kesehatan minim faskes dan tak ada ambulance, pendidikan, jaringan internet dan sosial kemasyarakatan.(wan)