PEKANBARU (DUMAIPOSNEWS) – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Riau Nomor Urut 1, SF Hariyanto memenuhi undangan Gertak SF Hariyanto oleh generasi milenial dan mahasiswa Dumai, Senin (11/11/2024) malam di Kampung Kuliner Kota Dumai.
Kegiatan Gertak SF Hariyanto sendiri digagas oleh relawan Bermarwah (Bersama Membangun Riau Wahid-Hariyanto) Dumai, yakni Belalang Tempur dan Arus Bawah.
Para generasi milenial Dumai satu persatu mengupas program Bermarwah, diantaranya Riau Cerdas, Riau Mantap dan Riau Sejahtera. Dimana mereka ingin mendengar langsung penjelasan dan langkah kongret pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau Nomor Urut 1, Abdul Wahid-SF Hariyanto terkait program yang ditawarkan, agar masyarakat Dumai lebih gampang mencoblos Gubernur Riau Nomor 1.
Dalam kesempatan itu, Cawagub Riau SF Hariyanto menceritakan pengalamannya hingga mencapai titik tertinggi yakni menjadi Penjabat Gubernur Riau tidak lah mudah. Hal itu sebagai pelecut semangat dan motivasi untuk generasi muda Riau agar tidak gampang putus asa dalam meraih kesuksesan.
“Saya ini dulu tamat sekolah SMA langsung kerja sebagai honorer di PU. Kemudian ada seleksi menjadi pegawai dengan golongan IIa. Alhamdulillah, dari pegawai honorer bisa menjadi Kepala Dinas PU, Kepala Bappenda, Inspektur di Kementerian PU, Sekda Riau dan jadi Pj Gubernur Riau,” ujarnya.
“Namun untuk mencapai itu tidak mudah, banyak tantangan dan cobaan. Sebab untuk mencapai puncak tertinggi pasti ada tantangan dan terjal. Apa tantangannya? Pasti kita dihujat dan dihina. Namun itu juga rezeki, karena rezeki itu bukan hanya mendapat uang, tapi hujatan juga rezeki. Sebab semakin kita dihujat semakin naik pula derajat kita. Pesan saya untuk adik-adik saya, tetap semangat belajar, bekerja, loyal dan jujur. Kemudian tanamnya dalam diri kita bisa sukses, jangan mudah mengeluh tapi harus banyak berdoa dan bersyukur,” tambahnya.
Terkait program Riau Cerdas yakni Satu Rumah Satu Sarjana menjadi program yang dinanti-nanti para generasi. Namun yang menjadi pertanyaan dari mana anggarannya untuk mewujudkan program tersebut. Hal itu disampaikan Korda Badan Eksekusi Mahasiswa (BEM) Kota Dumai.
“Untuk program satu rumah satu sarjana dari mana uangnya? Kita sekarang produksi minyak Riau mencapai 180 ribu barel per hari, dimana sesuai undang-undang daerah penghasil mendapat PI 10 Persen. Dengan produksi minyak 180 ribu per barel, Riau mendapat PI sebesar Rp3,5 triliun. Itu baru produk 180 ribu barel per hari, kalau produksi mencapai 1 juta barel maka bisa puluhan triliunan PI nya,” terangnya.
Hariyanto menyampaikan, jika Presiden pada kunjungan kerja ke Riau dalam rangka Hari Pancasila dan Hari Ketahanan Energi menargetkan produksi minyak Riau bisa mencapai 1 juta barel per hari pada tahun 2030.
“Kita menargetkan sebelum 2030 produksi minyak Riau sudah mendekati itu. Nanti PI dari produksi minyak itu lah yang akan kita alihkan sebagian untuk biaya kuliah anak-anak Riau gratis. Karena Riau ini kaya, masa sekarang masih ribut-ribut soal Uang Kuliah Tunggal (UKT). Jika produksi kita meningkat dan PI bertambah, secara berangsur kita subsidi Perguruan Tinggi (PT) di Riau untuk kuliah gratis. Bisa seperti negera Brunei Darussalam kita kedepan jika PI ini dikelola dengan baik untuk masyarakat,” jelasnya.
Untuk mengejar target produksi minyak tersebut, tambah Hariyanto, saat ini PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sudah menambah sumur minyak baru 500-700 lubang dengan teknologi canggih. Dimana jika sebelum pengeboran hanya ratusan meter, sekarang sudah mencapai 1,2 Km karena minyak di bawah lebih banyak.
“Itu sudah dilakukan di Amerika Serikat. Kemudian saat kami masih menjabat Pj Gubernur Riau juga sudah memproses pembebasan lahan di Rantau Bais Rokan Hilir untuk ladang minyak baru. Nanti di Rantau Bais itu bisa seperti di Duri menjadi kota minyak.(rio)