DUMAI (DUMAIPOSNEWS.COM) — Dalam rangka mencegah tindak perundungan (bullying) dilingkungan sekolah, 30 orang siswa dan siswi resmi dilantik sebagai agen perubahan tim TPPK SDN 010 Jayamukti oleh Kepala Sekolah, Sartun S.Pd. M.Pd. Pengukuhan ini ditandai penyematan PIN, diikuti para guru.
Pelaksanaan pengukuhan agen perubahan dilingkup sekolah penggerak angkatan pertama ini berlangsung, Sabtu (09/11/2024), di aula pertemuan Panti Asuhan Halimatussaya’diyah Muhammadiyah, Jalan Janur Kuning, Jayamukti, dalam rangkaian kegiatan seminar sehari.
Seminar sehari bertajuk “Bersama Atasi Perundungan”, diselenggarakan oleh SDN 010 Jayamukti guna mengedukasi warga sekolah yang menjadi peserta seminar tentang kesetaraan gender, disabilitas, inklusi sosial (GEDSI) dan Child Safeguarding.
Dibuka secara resmi oleh Kepala Disdikbud diwakili Pengawas Bidang Pendidikan Dasar, Asniarni S.Pd. M.PD, narasumber seminar Plt Kabid Perlindungan Hak Perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DPPA), Ns. Isramiarti, S.Kep.
Peserta seminar 60 perwakilan walimurid kelas 1 sampai kelas 6, puluhan siswa-siswi kelas 4, 5 dan 6 yang sebelumnya terpilih sebagai agen perubahan, hingga penjaga sekolah. Jalannya seminar didampingi majelis guru hingga selesai.
Kepala Disdikbud diwakili Asniarni S.Pd. M.Pd mengapresiasi kesolidan SDN 010 Jayamukti dan stakeholders-nya. Kegiatan ini, paparnya, program pemerintah dalam upaya pencegahan terhadap tindak perundungan di sekolah.
“Program Anti Bullying oleh SDN 010 ini sangat luar biasa. Edukasinya terhadap siswa-siswi membentuk tim dari sekolah, siswanya juga dilibatkan. Bahkan melibatkan orangtua. Bersama Atasi Perundungan,” papar Asniarni seusai seminar yang juga diwarnai sesi dialog.
Pemateri seminar Isramiati memaparkan, bullying dan pendidikan positif bagi orangtua kepada anak. Isramiati turut mengapresiasi orangtua yang menghadiri seminar sehingga mendapat edukasi pengetahuan tentang bullying dan cara menyikapinya.
“Dari paparan kami, bullying dan pendidikan positif bagi keluarga. Mudah-mudahan orangtua dan anak memahami materi yang telah disampaikan melalui kegiatan ini,” harap Isramiarti.
Dalam pada itu, Kepala SDN 010 Jayamukti Sartun S.Pd M.Pd mengutarakan tujuan seminar untuk meningkatkan pengetahuan seluruh stakeholders sekolah yang meliputi orang tua, anak didik, guru, siswa-siswi agen anti perundungan, hingga penjaga sekolah.
Kepala sekolah sangat ingin meningkatnya kemitraan sekolah dengan orangtua dan dengan instansi terkait. Karena memang mencegah dan mengatasi perundungan atau bullying adalah tanggung jawab bersama.
Melalui kegiatan edukasi ini seluruh stakeholders sekolah menjadi tahu. Antaranya mengenai dasar-dasar perundungan, kenapa disebut perundungan, dan siapa saja pelaku atau korban yang disebut terkena perundungan.
“Disinilah kita mengedukasi seluruh warga sekolah. Juga tentang pola asuh terhadap anak didik kita, dari orangtua,. Sehingga, terjadi sinkronisasi pengasuhan anak didik di sekolah maupun di rumah, ” urai Sartun.
Kemitraan dibangun pimpinan sekolah ingin memberikan pelayanan pendidikan kepada peserta didik sesuai kodrat dan kebutuhan, agar tumbuh kembang anak juga sesuai kodrat dan kebutuhannya. “Itu yang ingin kami berikan hari ini. Baik untuk orangtua, anak-anak dan kita semua seluruh stakeholders SDN 010 Jayamukti,” tegas Sartun.
Pola asuh, katanya mengakui, masih banyak kendala. Kemajuan teknologi seperti sekarang ini memberikan manfaat besar sekaligus menjadi kendala diketika tidak tepat memanfaatkan teknologi. Baik di rumah maupun di sekolah banyak isu yang berkembang.
Menyikapinya kalau tak memahami secara tepat perundungan justru bisa kesalahan pemahaman. Maka sebaiknya ketahui dasar bullying agar terhindar dari sikap perilaku bahkan terhindar sebagai korban dari tindak bullying.
“Karena itulah kita bangun kemitraan dengan orangtua. Mudah-mudahan kedepan tujuan kita tersampaikan. Bisa benar-benar terjadi edukasi yang membawa perubahan perilaku, akhlak, moral, untuk anak-anak bangsa kita,” pungkasnya.
Guru tenaga kependidikan maupun penjaga sekolah dilibatkan dalam kegiatan. Pengetahuan yang sudah sama-sama diperoleh bisa dimanfaatkan seluruh stakeholders dalam rangka memberikan pelayanan pendidikan oleh SDN 010 Jayamukti, sekaligus meminimalisir perundungan atau bullying khususnya di lingkungan sekolah.
“Dengan dikukuhkannya agen perubahan menjadi perpanjangan tangan guru-guru atau PPTK untuk menyebarkan hal-hal yang baik,yang bisa dilakukan, sekaligus menyebarkan hal-hal yang tidak boleh diperbuat. Sehingga terwujudlah harmonisasi di sekolah. Maka dengan sendirinya proses belajar mengajar senantiasa selalu kondusif,” tutupnya. (ery)