DUMAI (DUMAIPOSNEWS)– Berkat koordinasi bersama stakeholder terkait dalam penanangan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) serta upaya mitigasi sebagai upaya untuk
mengurangi dampak bencana, baik sebelum, saat, maupun setelah bencana terjadi, Polres Dumai berhasil menurunkan jumlah titik api di tahun 2024.
Hal ini disampaikan Kapolres Dumai AKBP Dhovan Oktavianton dalam press release akhir tahun 2024 didampingi Kabag Ops, para kasat dan kapolsek,
Selasa (31/12/2024) di Gedung Citra Waspada Jalan Jenderal Sudirman.
Upaya terpadu antara Polres Dumai, TNI, BPBD, perusahaan, Manggala Agni serta masyarakat peduli api (MPA) dibeberapa kecamatan dan masyarakat,
penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sepanjang tahun 2024 menunjukkan hasil signifikan.
Meski total lahan terbakar menunjukan peningkatan mencapai 164,8 hektar hektare tahun 2024 dibanding tahun 2023 yang hanya 114,18 hektar namun
jumlah titik api mengalami penurunan dari 32 titik pada tahun 2023 menjadi 28 titik pada tahun 2024 dan menetapkan 2 tersangka dengan 2 TKP dan lahan
terbakar sekitar 3 hektar.
Kata kapolres lagi, mitigasi karhutla berupa penyuluhan sebanyak 207.128 kali, selanjutnya penyebaran maklumat sebanyak 203.035, kegiatan fokus group
discussion 5 kali, apel siaga sebanyak 2 kali. Lain itu, melakukan patroli darat sebanyak 210.433, pemasangan spanduk sebanyak 9.138 lembar,
pembangunan kanal sebanyak 85 dan pembuatan embung 75,
Dari jumlah 38 TKP karhutla tersebut, katanya melanjutkan hanya Kecamatan Dumai Kota nihil karhutla. Selebihnya Kecaamatan Sungai Sembilan sebanyak 9 titik api dengan luas 9,9 hektar, Kecamatan Dumai Barat sebanyak 2 titik api seluas 1,3 hektar, kecamatan Dumai Selatan sebanyak 1 titik seluas 2 hektar, Kecamatan Bukit Kapur sebanyak 3 titik api seluas 84 hektar, Kecaamatan Dumai Timur sebanyak 7 titik api atau seluas 48,5 hektar dan Kecamatan Medang Kampai sebanyak 6 titik api seluas 19,1 hektar
Kapolres menegaskan komitmen kepolisian dalam penegakan hukum. “Kami telah menetapkan 2 tersangka dari 28 kasus
terkait karhutla tersebut,” ujarnya dalam rilis.
“Kami juga rutin mengadakan patroli, penyuluhan, dan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk diskusi kelompok terfokus (FGD) untuk menggalang peranaktif warga,” tambahnya.
Kapolres mengingatkan masyarakat bahwa membakar lahan berdampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. “Kami terus mengimbau agartidak membuka lahan dengan cara membakar,” tegasnya.(wan)