PT KPI Kilang Dumai Simulasikan Penanganan Keadaan Darurat

DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Dalam rangka mengukur tingkat responsivitas tim Organisasi Keadaan Darurat (OKD) serta Tim Bantuan Keadaan Darurat (TBKD) dalam menanggulangi keadaan darurat yang terjadi di Kilang Dumai, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Kilang Dumai menggelar Major Emergency Drill (MED) level II, Rabu (5/12).

Area Manager Communication, Relations, & CSR PT KPI Kilang Dumai, Agustiawan menyampaikan, kegiatan simulasi latihan keadaan darurat dalam skala besar yang dilaksanakan oleh pihaknya merupakan agenda tahunan yang melibatkan stakeholder terkait.

Kongkowkuy

“Kegiatan ini kami lakukan sebagai langkah upaya untuk mengukur kesiapan dan kesigapan seluruh pihak, baik internal maupun eksternal dalam menghadapi keadaan darurat yang sewaktu-waktu ada potensi terjadi,” jelasnya

Menurutnya, dalam keadaan darurat yang sangat genting, langkah penanggulangan harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Tentu hal tersebut tidak dapat dilakukan sendiri oleh Kilang Dumai, melainkan dibutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak untuk memastikan keamanan dan keselamatan, baik itu yang ada di Kilang Dumai maupun masyarakat .

Dalam simulasi latihan keadaan darurat ini, diskenariokan terjadi kebakaran pada unit tanki 945 TK-28 akibat kebocoran dan mengakibatkan adanya tumpahan minyak yang berujung pada insiden kebakaran di unit tersebut. Selain itu, diskenariokan pula penanganan medis dan situasi unjuk rasa.

Pelatihan keadaan darurat tersebut ditandai dengan diaktifkannya OKD yang dipimpin oleh General Manager PT KPI Kilang Dumai selaku Emergency Response Commander (ERC) dan didukung Deputy ERC yang dijabat Senior Manager Operation & Manufacturing (SMOM).

Selanjutnya, koordinasi dalam penanganan keadaan darurat tersebut juga melibatkan jajaran tim manajemen PT KPI Kilang Dumai, Incident Commander diisi oleh Manager HSSE, Chief Operation Section oleh Manager Production, Chief Planning Section oleh Manager Engineering & Development, Chief Logistic Section oleh Manager Procurement, Chief Administration & Finance Section oleh Manager Finance serta Public Information Support oleh Area Manager Communication, Relations & CSR.

General Manager PT KPI Kilang Dumai, Iwan Kurniawan selaku Emergency Response Commander (ERC) menyampaikan, tujuan latihan keadaan darurat berskala besar tersebut selain untuk mengukur responsivitas tim juga bertujuan untuk memastikan seluruh prosedur penanggulangan keadaan darurat telah dilakukan dengan tepat.

“Kejadian darurat ini dibuat seperti yang sesungguhnya dan dilakukan dengan serius. Hal ini bertujuan untuk memastikan seluruh langkah prosedur dan koordinasi dalam penanggulangan keadaan darurat bisa dipahami dan dilakukan dengan tepat. Namun, tentunya kita semua berharap kejadian yang disimulasikan ini ataupun situasi lainnya tidak pernah terjadi,” tegasnya.

Sementara itu, Agustiawan menambahkan, Major Emergency Level II yang dilaksanakan oleh PT KPI Kilang Dumai turut melibatkan seluruh lapisan stakeholder, diantaranya TNI dan Polri, BPBD, serta perangkat daerah setempat beserta masyarakat.

“Kegiatan ini menjadi sarana edukasi bagi semua pihak untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi keadaan darurat. Kami berharap dengan adanya ini masyarakat khususnya, mampu memahami perbedaan setiap suara sirine, proses evakuasi, dan titik evakuasi yang telah dipersiapkan saat terjadi keadaan darurat di Kilang Dumai,” kata Agustiawan.

Agustiawan menambahkan, dalam pelaksanaan agenda Major Emergency Drill Level II tersebut, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan koordinasi dengan masyarakat dan stakeholder lintas sektor. Serta menegaskan kegiatan tersebut tidak mengganggu operasional Kilang Dumai.

“Kegiatan ini telah dipersiapkan dengan matang dengan melakukan sosialisasi dan koordinasi telah kami lakukan sebelumnya di Hotel Patra Dumai pada 21 November 2024. Dan kami juga telah menginformasikan kepada masyarakat melalui media sosial maupun surat resmi agar tidak timbul kepanikan di masyarakat,” katanya.

“Dengan adanya kegiatan MED Level II ini juga tidak mengganggu kegiatan operasional Kilang kami dalam memenuhi kebutuhan BBM untuk masyarakat,” tutup Agustiawan.(rio)