DUMAI (DUMAIPOSNEWS)- Delegasi dari Universiti Teknikal Malaysia Melaka (UTeM) melakukan kunjungan ke Universitas Dumai dalam rangka silaturahmi untuk meninjau kawasan sekitar Dumai dan Selat Melaka, Rabu (25/2/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk merancang kajian pelaksanaan pembangunan Jembatan Malaka – Dumai, proyek infrastruktur
strategis yang akan menghubungkan Malaysia dan Indonesia.
Sebelumnya dalam pertemuan Universitas Dumai dan UTeM dilakukan penandatanganan MOU antara universitas Dumai dan UTeM sebagai bentuk komitmen awal dalam
kerja sama akademik dan penelitian terkait proyek infrastruktur ini.
Pihak UTeM delegasi dipimpin oleh Prof Dr Ahmad Zaki Bin A Bakar selaku Dekan Institut Pengurusan Teknologi dan Keusahawanan (IPTK), didampingi oleh Ir Dr Mohd Rayme Bin Anang Masuri, Pengarah Pejabat Pengurusan Pembangunan UTeM, Prof Madya Dr
Samer Ali Hussein Al-Shami, Pensyarah Kanan IPTK dan Dr Anidah Binti Robani Pensyarah Kanan IPTK.
Pertemuan di Universitas Dumai diterima oleh Rektor I Unidum Syukri Ardianto mewakili Rektor Universitas Dumai Assoc Prof Dr Muhardi S Kom M Kom, bagian kerjasama Unidum Irwandi dan jajaran dosen.
Dalam sambutannya Prof Dr Ahmad Zaki Bin A Bakar menjelaskan kedatangan ke kota Dumai melakukan kajian untuk mewujutkan sarana jembatan dari Malaka ke Dumai, sebelumnya telah melakukan izin ke pihak yang terkait Kadin dan PU, hal ini dilakukan untuk memudahkan kajian dalam rangka kerjasama.
“Hal ini telah diberikan amanah kerajaan Malaka untuk melaksanakan MOU. Pentingnya kajian pelaksanaan ini untuk memperkuat hubungan bilateral antara Malaysia dan Indonesia khususnya dalam aspek ekonomi, transportasi dan teknologi,”ujarnya.
Rektor I Unidum Syukri Ardianto menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan kesiapan UNIDUM dalam mendukung kajian serta memberikan kontribusi ilmiah untuk proyek pembangunan Jembatan Malaka – Dumai.
“Seiring dengan perkembangan zaman, Unidum akan terus berinovasi dan beradaptasi dalam menghadapi tantangan global, khususnya di bidang teknologi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, “ujar Syukri.
Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan hasil kajian kebolehlaksanaan dapat menjadi landasan bagi perencanaan dan implementasi proyek jembatan Malaka –
Dumai. Kedua belah pihak berkomitmen untuk melanjutkan penelitian serta diskusi lebih lanjut guna memastikan keberlanjutan proyek ini dan manfaatnya bagi masyarakat.
Kunjungan ini menjadi langkah awal yang sangat penting dalam perencanaan proyek infrastruktur yang berpotensi meningkatkan konektivitas, memperkuat hubungan ekonomi, serta mendorong kemajuan teknologi dan pendidikan di kawasan Asia Tenggara.
Kunjungan UTeM juga mencakup diskusi teknis mengenai aspek teknologis, ekonomi, dan lingkungan dari proyek Jembatan Melaka – Dumai.
Para peserta dari kedua institusi berbagi wawasan serta gagasan terkait tantangan dan peluang yang mungkin dihadapi dalam realisasi proyek ini.(agt)