Akibat Pembukaan Lahan, Riau Telah Banyak Kehilangan Hutan

DUMAI (DUMAIPOSNEWS) – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kota Dumai, Kapolda Riau, Irjen Pol. Herry Heryawan memimpin langsung beberapa kegiatan yang diinisiasi oleh Polda Riau, (27/3).

Kegiatan pertama adalah penanaman pohon yang berlangsung di depan Bandara Pinang Kampai Dumai. Acara ini dihadiri oleh Gubernur Riau H. Abdul Wahid, Forkopimda Provinsi Riau Forkopimda Kota Dumai, Pejabat Utama Polda Riau, serta tokoh masyarakat dan akademisi seperti Rocky Gerung dan Hj. Azlaini Agus.

Kongkowkuy

Dalam sambutannya, Kapolda Riau menegaskan bahwa kegiatan penanaman pohon ini adalah langkah awal dalam rehabilitasi lingkungan di Riau.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Forkopimda dan masyarakat memiliki komitmen bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan. Dengan menanam pohon, kita memberikan kehidupan bagi generasi mendatang,” ujar Kapolda.

Ia juga menambahkan bahwa upaya ini tidak hanya sekadar simbolis tetapi merupakan gerakan nyata dalam mengembalikan keseimbangan alam.

“Riau telah kehilangan banyak hutan akibat pembukaan lahan. Ini saatnya kita menggantinya dengan sesuatu yang lebih baik. Tidak cukup hanya dengan menanam, tetapi kita juga harus merawatnya,” lanjutnya.

Gubernur Riau H. Abdul Wahid dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya terhadap inisiatif ini.

“Kami sangat mendukung program Kapolda Riau ini. Ini adalah cara kita melindungi lingkungan dan mencegah bencana seperti kebakaran hutan dan lahan,” ungkapnya.

Setelah penyerahan bibit pohon kepada Kapolres Dumai, Kapolres Bengkalis, dan Kapolres Siak, acara dilanjutkan dengan penanaman pohon secara bersama-sama oleh seluruh tamu undangan.

Pada hari yang sama, Kapolda Riau melanjutkan kegiatannya dengan menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanganan Karhutla di Apron Bandara Pinang Kampai.

Acara ini dihadiri oleh Forkopimda Provinsi Riau, Forkopimda Kota Dumai, Forkopimda Kabupaten Bengkalis dan Siak, serta berbagai kelompok pecinta alam.

Dalam amanatnya, Gubernur Riau menegaskan pentingnya kesiapsiagaan menghadapi ancaman kebakaran hutan dan lahan.

“Kita semua tahu bahwa Riau adalah wilayah yang rentan terhadap karhutla. Oleh karena itu, kesiapsiagaan harus ditingkatkan, baik dari segi koordinasi, patroli, hingga pemadaman dini jika ada titik api yang muncul,” ujarnya.

Kapolda Riau dalam kesempatan itu juga menyoroti tantangan besar dalam menangani karhutla, salah satunya adalah kondisi lahan gambut yang dalam dan sulit dijangkau.

“Salah satu kendala terbesar dalam penanganan karhutla di Riau adalah akses ke lokasi kebakaran yang sulit, serta keterbatasan sumber air. Oleh karena itu, sinergi antara semua pihak sangat diperlukan,” tegasnya.

Ia juga menekankan pentingnya patroli dan pengawasan rutin untuk mencegah kebakaran sejak dini.

“Jangan menunggu sampai api membesar. Kita harus bertindak cepat. Semua pihak, termasuk masyarakat, harus aktif dalam deteksi dini,” tambahnya.

Selain itu, Kapolda mengingatkan bahwa penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan akan dilakukan dengan tegas.

“Kami tidak akan ragu untuk menindak siapa pun yang terbukti melakukan pembakaran lahan. Ini adalah komitmen kami dalam menjaga Riau tetap hijau dan bebas dari bencana asap,” tandasnya.

Usai amanat dari Gubernur Riau dan Kapolda, apel ditutup dengan pemeriksaan pasukan serta peralatan pemadam kebakaran yang akan digunakan dalam operasi penanggulangan karhutla.(rio)