PEKANBARU (DUMAIPOSNEWS)-Bersempena dengan Hari Kebangkitan Nasional dan penyampaian Maklumat Pengusulan Daerah Istimewa Riau, di halaman Balai Adat Tennas Effendi, LAMR Provinsi Riau, [20/05/2025], Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Bengkalis, yang juga dikenal sebagai Budayawan Riau, Datuk Seri Syaukani Al Karim, didaulat menjadi tokoh pertama yang menyampaikan orasi. Setelah itu secara berturut-turut tampil Ketua Forum Pembauran Kebangsaan Riau, Drs. Auni M. Noor, Ketua FKUB Riau, KH. OAbdurrahman Qoharuddin, Wakil Ketua DMDI Riau, ir. Fahrunnas MA Jabbar, Wakil Ketua MUI Riau, Afrizal, DS dan Ketua FKPMR Provinsi Riau, Drh. Chaidir, MM.
Dalam orasinya, Datuk Seri Syaukani Al Karim, menyebutkan bahwa masyarakat Riau sejak lama telah memperjuangkan status daerah istimewa.
“Sejak tahun 1950, tujuh tahun sebelum provinsi Riau ditubuhkan, masyarakat Swa-Praja Siak, sudah menyampaikan usulan Daerah Istimewa. Usulan ini memiliki kepatutan, karena Riau tidak masuk ke Indonesia dengan tangan kosong, tapi memberikan seluruh sumberdaya yang dimiliki untuk Republik Indonesia.”
Ketika dihubungi oleh media, Datuk Seri Syaukani Al Karim, membenarkan, bahwa Ia diminta untuk menyampaikan pandangan dalam acara tersebut.
“Saya ikut menyampaikan orasi, dan saya berpendapat bahwa status daerah Istimewa itu, dapat menjadi modal yang besar dalam membangun Riau di masa depan. Kita tentu berharap agar keinginan untuk meningkatkan status menjadi daerah Istimewa ini, dapat didukung oleh semua pihak, demi kepentingan generasi masa depan,” kata Datuk Seri Syaukani.
Acara penyampaian Maklumat Daerah Istimewa Riau, dalam momentum Hari Kebangkitan Nasional itu, dihadiri oleh sejumlah elemen masyarakat, antara lain: Sultan Pelalawan, H. Tengku Besar Kamaroeddin, Seri Paduka Yang Dipertuan Agung Raja Gunung Sahilan XII, Tengku Muhammad Nizar, Timbalan Mangkubumi Mangkudiraja Kesultanan Siak Sri Inderapura, Tengku Muhammad Toha, Ketua Perhimpunan Kekerabatan Kerajaan Inderagiri, H. Raja Maizir Mit, Datuok Ajo Dubalai Andiko 44 Muara Takus, Datuk Abdul Malik.
Hadir pula wakil pemerintah provinsi Riau, Asisten I Sekdaprov, Zulkifli Syukur, unsur Forkompimda, perwakilan Korem 031 Wirabima, perwakilan Polda Riau,Kejaksaan Tinggi Riau, organisasi Kelasykaran, organisasi kewanitaan, organisasi keagamaan, dan lain sebagainya. Semua elemen masyarakat Riau, bersatu, meminta agar pemerintah Republik Indonesia memberikan status hak Istimewa kepada Provinsi Riau.
Selesai orasi, acara dilanjutkan dengan pembacaan Maklumat Pengusulan Deerah Istimewa Riau, oleh Ketua Umum DPH LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H. Taufik Ikram Jamil, pembukaan selubung Deklarasi Daerah Istimewa Riau, oleh Ketua Umum MKA LAMR Provinsi Riau, Datuk Seri H. Raja Marjohan. Setelah prosesi Tepuk-Tepung Tawar, acara ditutup dengan doa, yang dipandu oleh Profesor Muchtar Samad.(ers)