DUMAI (DUMAIPOSNEWS) –
Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding bersama Gubernur Riau Abdul Wahid, Santu (31/05/2025) menyambut kepulangan 196 pekerja migran yang dideportasi dari Malaysia melalui Kota Dumai.
Pantauan dumaiposnews.com, ratusan pekerja migran yang mengalami masalah di Malaysia ini, tiba di Terminal Penumpang Internasional PT Pelindo sekira pukul 12.44 WIB.
Mereka terdiri dari 103 perempuan dan 94 laki-laki. Dari jumlah tersebut ada 27 orang diantaranya harus ditangani khusus karena sakit dan masih anak-anak.
Begitu keluar dari kapal, para pekerja langsung menuju ke ruangan pendataan dan penerimaan. Usai dari pendataan, para PMI terkendala ini, satu persatu bergerak menuju ke terminal penumpang Pelabuhan Dumai untuk berkumpul.
Selain Menteri PMI dan Gubri, kedatangan mereka juga disambut Danlanal Kolonel Abdul Haris, Wakil Walikota Dumai Sugiyarto, Bupati Bengkalis Kasmarni, Konsulat Jenderal Kedutaan Besar RI Sigit, Kepala Disnaker Riau Bobi Rahmat, Kepala BP3MI Riau Fanny Wahyu Kurniawan, Kapolres Dumai AKBP Hardi Dinata, Dandim Letkol Inf Ronald Manurung, Kepala Imigrasi Dumai Ruhiyat Tolib dan lainnya.
Menteri Karding mengemukakan sejumlah alasan 196 PMI ini terpaksa harus dideportasi dari Malaysia. Melewati batas izin tinggal, terlibat dalam kasus hukum, mengalami gangguan kesehatan dan belum cukup umur untuk bekerja di luar negeri.
“Mereka mayoritas karena berangkat ke Malaysia tidak melalui prosedur sehingga bermasalah,” kata Kording.
Selanjutnya pekerja Imigran ini difasilitasi pulang ke daerah asal dengan ketentuan harus mengikuti peraturan dan kebijakan dibuat.
“Dibantu pulang dengan selamat asal mau diatur. Semoga sehat sampai ke kampung halaman. Harapan kami agar pesan ini disampaikan ke keluarga dan kerabat supaya harus prosedur dan jangan lewat calo atau jangan berangkat sendirian ke luar negeri,” harap Kadir.
Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan dukungannya terhadap langkah-langkah strategis Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam membenahi sistem migrasi kerja ke luar negeri.
“Riau siap berkolaborasi dengan kementerian. Kami sudah berkoordinasi dengan Pak Menteri P2MI (Abdul Kadir Karding) mengenai prosedur ini agar dapat ditangani secara baik, termasuk pemberian jaminan kesehatan dan ketenagakerjaan bagi PMI,” ujarnya. (amb)