Pemahaman tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social rensposibility (CSR) masih beragam. Sebagian masih terfokus pada bantuan materi. Padahal lebih dari itu, berbagai fasilitas dan kegiatan perusahaan merupakan bagian dari tanggung jawab sosial yang memiliki arti dan nilai yang cukup besar.
RIAN ARDIANSYAH – Dumai
SORE itu, Sabtu (25/8), udara Kota Dumai terasa amat gerah. Sudah sepekan lebih seperti itu. Meski mendung menggantung, namun hujan seperti enggan melepaskan cengkramannya. Sedikit saja beraktifitas, badan langsung berpeluh.
Gerahnya udara sore itu tak membuyarkan semangat puluhan pekerja hingga manajemen Pertamina Refinery Unit (RU) II melakukan aksi gotong-royong di Taman Mina Patra Bukit Datuk.
Termasuk General Manager Pertamina RU II Dumai Otto Gerentaka yang menggagas sekaligus mengkomandoi kegiatan sore itu melalui pesan berantai.
Diselingi canda tawa, tangan-tangan cekatan mereka menari memegang kuas. Mengecat ulang sarana bermain yang terlihat kusam dan sedikit berkarat akibat lapuk dimakan usia. Sebahagian lagi memotong ranting mati.
Sebahagian lainnya membersihkan sampah yang berserakan, memotong rumput hingga memperbaiki kembali sarana yang rusak. Kegiatan petang itu untuk menjadikan Taman Mina Patra terlihat lebih indah.
Gotong royong petang itu sepertinya biasa-biasa saja. Jika manajemen Pertamina memang ingin sekedar membersihkan dan menjadikannya terlihat indah, tentunya perkara mudah. Tinggal perintah, kerjakan dan bayar. Dalam sekejab selesailah upaya itu.
Namun ada tujuan lain yang lebih besar dari sekedar gotong -royong. Sebagaimana dikemukakan General Manager Pertamina RU II Dumai, Otto Gerentaka bahwa aset yang bermanfaat bagi karyawan Pertamina dan masyarakat Kota Dumai itu harus dijaga bersama-sama.
Apalagi Taman Mina Patra itu pernah menjadi salah satu tempat rekreasi keluarga yang hampir setiap sore ramai dikunjungi. Baik oleh Pekerja Pertamina maupun masyarakat umum yang membawa anak dan keluarganya.
“Seiring berjalannya waktu tempat ini menjadi semakin ramai. Hingga pedagang kaki lima pun mulai berdatangan dan sampah dari jajanan tersebut menjadi banyak berserakan. Hingga akhirnya taman ini menjadi tidak asri lagi dan kemudian ditinggalkan oleh para pengunjung,” ujar Otto disela-sela kegiatan.
Untuk itu lanjut Otto, dimulai dengan gotong royong ini bertujuan untuk kembali menghidupkan Taman Mina Patra. Sarana prasarana yang ada dan sudah usang akan diperbaiki atau diganti. Selain itu di taman ini juga sudah terdapat tempat penangkaran rusa yang menjadi daya tarik tersendiri untuk para pengunjung.
“Ada dua jenis rusa yang terdapat di Taman Mina Patra. 14 ekor Rusa Totol dan 4 ekor Rusa Sambar. Rusa Sambar itu sendiri merupakan rusa endemik khas Sumatera yang keberadaannya sudah semakin langka dan hampir punah. Para pengunjung bisa memanfaatkannya untuk mengenali jenis-jenis rusa tersebut sambil memberi makan rusa,” lanjut pria bertubuh gempal itu seraya memperhatikan seluruh karyawan yang turun bergotong-royong.
Lebih dari sekadar taman rekreasi, ia berharap tempat ini nantinya bisa menjadi Ruang Terbuka Ramah Anak (RTRA) dan Ruang Terbuka Ramah Lingkungan (RTRL) yang dapat dimanfaatkan untuk sarana edukasi. “Untuk itu dibutuhkan kesadaran dari seluruh elemen, terutama pengunjung agar mau menjaga tempat ini tetap asri nantinya,” tutur Otto.
Selain Taman Mina Patra, Pertamina juga rampung membangun Telaga Tirta. Danau dengan lingkungan taman yang asri yang cukup luas, gazebo, jembatan penghubung dan track bagi pejalan kaki itu, kini telah dimanfaatkan masyarakat karena dibuka untuk umum.
Hampir setiap hari, terutama sore menjelang petang, warga Kota Dumai wara-wiri di tempat itu. Berolahraga, melihat ikan air tawar yang bermain-main sampai ke permukaan, atau sekedar duduk-duduk bercengkrama dengan keluarga.
Menurut Jr. Officer CSR RU II, Kevin Kurnia, saat ini Pertamina tengah memoles Hutan Kota yang nantinya akan dimaksimalkan menjadi tempat rekreasi. “Saat ini kami sedang dalam proses penataan Hutan Kota Taman Kehati di Bukit Datuk,” papar Kevin.
Selain sebagai tempat rekreasi, keberadaan Hutan Kota nantinya juga dimaksudkan sebagai wahana edukasi, paru-paru kota dan melindungi habitat yang ada.
Berbagai jenis tanaman dan binatang masih mudah terlihat di sini. Bahkan ada yang langka. Pohon jenis kulim dan meranti masih berdiri kokoh. Beberapa jenis monyet dan burung endemik Kota Dumai bebas hidup ditempat ini.
Pengelolaan dan menjaga Hutan Kota ini tentu tidak hanya menjadi tanggungjawab Pertamina. Perlu peran aktif masyarakat, terutama bagi pengunjung, untuk ikut berperan serta. “Pengelolaannya nanti akan melibatkan masyarakat sehingga menjadi program pemberdayaan masyarakat atau CSR Pertamina nantinya,” ujar Kevin.
Keterbukaan Pertamina terhadap penggunaan sarana di Perumahan Pertamina sepertu Taman Mina Patra, Telaga Tirta dan Hutan Kota menunjukkan bahwa Pertamina menjadi bagian tak terpisahkan dari masyarakat Kota Dumai.
Fasilitas yang ada di Kompleks Pertamina, selama ini juga bisa digunakan masyarakat. Sebut saja gedung Sasana Mitra, Lapangan Golf Putri Tujuh, Lapangan Olahraga Bapor, Rumah Sakit Pertamina, tempat ibadah dan sebagainya. Bahkan Pertamina juga membuka akses jalan pemukiman untuk bisa dilalui masyarakat.
Memang ada aturan untuk menggunakan itu semua. Seperti memasuki Kompleks Pertamina dengan kendaraan bermotor. Syarat harus tertib lalu lintas bukan dimaksudkan bahwa di lingkungan kompleks berlaku aturan ekslusif. Namun diharapkan, tertib di dalam Kompleks bisa menular saat berada di tempat umum.
Berbagai aturan saat berada di sarana umum seperti Taman Mina Patra, Telaga Patra dan Hutan Kota juga dengan maksud yang sama. Tidak membuang sampah sembarangan, diharapkan bisa menjadi tempat belajar untuk menjaga kebersihan lingkungan sekaligus mengenal flora dan fauna.
Karena secara internal, salah satu tujuan CSR Pertamina adalah membangun hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar dimana Pertamina berada melalui kegiatan bidang lingkungan, pendidikan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur.
Keberadaan fasilitas rekreasi milik Pertamina RU II Dumai yang bisa dinikmati masyarakat awam merupakan bentuk kepedulian sosial Pertamina yang nilainya tidak bisa diukur secara materi. Didalamnya sudah menyangkut aspek pendidikan, lingkungan, kesehatan, ekonomi dan infrastruktur. Aspek yang menjadi konsentrasi CSR Pertamina. Keberadaannya sekaligus menjadi energi positif untuk menggapai hari esok lebih baik. (*)
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.