JAKARTA (DUMAIPOSNEWS.COM) – Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) memiliki ketua umum baru. Melalui rapat pleno yang diperluas, Sabtu (3/3) di Jakarta, organisasi beranggotakan 270 perusahaan media dari 27 provinsi itu memilih Auri Jaya sebagai ketua umum.
Auri menggantikan Teguh Santosa yang mengundurkan diri dari jabatan ketua umum SMSI 2017-2022 beberapa waktu lalu. Ketua Rapat Pleno SMSI Atal S Depari mengatakan, pemilihan ketua umum baru merupakan amanat rapat pimpinan nasional (rapimnas) yang digelar di Bangka Belitung tahun lalu.
Menurut Depari, SMSI sebagai organisasi yang sehat tak boleh berlama-lama tanpa ketua umum definitif. Karena itu, wartawan senior yang sempat dipercaya menjadi pelaksana tugas (Plt) ketua umum SMSI tersebut menggelar rapat pleno yang diperluas untuk menentukan pengganti Teguh.
“Sebagai Plt saya enggak mau bèrlama-lama memegang tanggung jawab ini. Kecuali aku sudah pimpinan yang definitif,” kata Depari dengan nada bergurau.
Ketua Umum SMSI Auri Jaya (nomor 3 dari kanan) usai rapat pleno yang diperluas di Jakarta, Sabtu (3/3).
Rapat Pleno SMSI yang diperluas itu juga dihadiri oleh Musyid Sonsang (pendiri/wakil ketua bidang organisasi), Firdaus (pendiri/sekretaris jenderal), Mirza Zulhadi (pendiri/penasihat), Auri Jaya (ketua bidang antar-lembaga/ketua umum terpilih), Bernadus Wilson Lumi (pengurus harian) dan Yono Hartono (departemen komunikasi dan IT).
Sedangkan Auri dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasihnya karena dipercaya memimpin SMSI. “Tentu ini sebuah kehormatan dan amanah yang harus saya emban ke depannya,” ujarnya.
Auri menambahkan, dirinya akan meneruskan program-program kerja yang sudah dicanangkan Teguh selaku ketua umum SMSI periode 2017-2022. Sebagai ketua umum yang melanjutkan periode kepemimpinan Teguh, Auri mengaku bakal melaksanakan program kerja sebagaimana amanah Rapimnas SMSI.
Salah satu program yang ditawarkan Auri adalah membentuk sindikasi pemberitaan dalam bentuk membuat server bersama. “Ini didasari dorongan bahwa SMSI membutuhkan fondasi yang kuat untuk menghadapi perkembangan dan tantangan teknologi yang terus tumbuh dan berkembang,” tuturnya.
Wartawan senior yang meliput langsung runtuhnya Tembok Berlin dan reunifikasi Jerman itu menambahkan, tantangan bagi media siber saat ini tidak bisa hanya dihadapi dengan bekerja. “Tapi juga berpikir cerdas, program yang jelas, serta manajemen yang transparan yang pada akhirnya membawa kemajuan bagi para anggotanya dalam mengelola media siber,” paparnya.
Sementara mengenai kepengurusan SMSI, Auri tak mau buru-buru merombaknya. Dia akan mengevaluasi pengurus yang ada sembari mengisi beberapa jabatan lowong.
“Untuk struktur pengurus tidak ada perubahan, kecuali yang tidak aktif tentu kita pikirkan untuk diisi oleh personel yang mau bekerja,” jelas Auri di hadapan peserta pleno SMSI.(jpnn)
Komentar