DUMAIPOSNEWS.COM, PELALAWAN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan mempunyai ambisi untuk menjadikan Pelalawan sebagai kawasan agrobisnis dan agrowisata tanaman jeruk bebas penyakit. Untuk mewujudkannya, pihak pemkab telah menjalin kerjasama dengan Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kemenristekdikti.
Hal itu diwujudkan dengan adanya pemberian 3000 bibit tanaman jeruk yang diserahkan langsung oleh Bupati Pelalawan HM Harris didampingi Direktur Lembaga Penelitian dan Pengembangan Kementristekdikti Ir Kemal Prihatman MSc kepada para petani yang ada di Kabupaten Pelalawan. Selain jeruk, dilakukan juga penyerahan 5 varietas unggul padi pasang surut dan lauching mendol cooperative farming.
Kegiatan juga dihadiri oleh Wakil Bupati Pelalawan Drs H Zardewan MM, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Pelalawan Baharuddin SH, Kepala Balai Penelitian Jeruk Subtripoka Kementan Dr Taufik Rutele MSc, Pemulia Tanaman BPTP Provinsi Riau Parlin Sinaga, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Riau Darmansyah, Ketua TP PKK Kabupaten Pelalawan Hj Ratna Mainar Harris, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalevi dan kelompok tani.
Saat memberikan sambutan, Bupati Pelalawan HM Harris mengatakan, bahwa dengan kebijakan pembangunan Pemerintah Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Jusuf Kalla yang dikenal 9 agenda prioritas atau nawacita, maka program Pelalawan makmur menjadi bagian dari implementasi nawacita, baik pengembangan holtikultura maupun tanaman pangan berdampak bagi peningkatan produktivitas rakyat. Salah satu orientasi pengembangan kawasan pertanian adalah keterpaduan sistem dan usaha holistik dari hulu kehilir.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Kemenristekdikti RI, Kementan RIdan Pemerintah Provinsi Riau atas dukungan dan kerjasamanya dalam pembangunan pertanian dalam mewujudkan inovasi bidang pertanian di Kabupaten Pelalawan. Dari sudut pandang produsen pangan dan produk pertanian, pemasaran merupakan bagian hilir daro segala upaya yang dilakukan dalam kegiatan produksi. Dalam pasar dan pemasaran, faktor kualitas, kontiniutas dan kuantitas menjadi faktor kuncinya,”terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Pelalawan Ir Syahfalevi menambahkan, bahwa melalui program strategis Pelalawan makmur, pihaknya akan terus berupaya inovasi bidang pertanian. Pemerintah Kabupaten Pelalawan telah melakukab kerjasama penelitian dan pengembangan pertanian atau MoU dengan Balitang pertanian Kementerian Pertanian yang telah diperbaharui yang berlaku pada tahun 2014-2019.
” Bantuan bibit jeruk bebas penyakit yang kita serahkan kepada para petani untuk lima kecamatan yakni jeruk di Kecamatan Ukui, Kecamatan Pangkalan Kuras, Kecamatan Bandar Petalangan, Kecamatan Pangkalan Lesung dan Kecamatan Pangkalan Kerinci. Kita berharap kerjasama ini akan terus berlanjut dan bantuan bibit jeruk bebas penyakit ini bisa benar-benar dimanfaatkan oleh para petani untuk dikembangkan,”tutupnya.(naz)