Dumaiposnews.com, DUMAI – SEMPAT diresmikan dan beroperasi di September 2017, kini kehadiran Pasar Pusat Central Oleh Oleh Khas Kota Dumai tinggal plang namanya saja.
Pasalnya, tidak ada satupun pedagang yang berjualan mengisi kios-kios yang telah disediakan oleh Pemerintah melalui CSR Pertamina tersebut.
Pantauan Dumai Pos, kios yang dibangun melalui bantuan dana CSR pertamina itu terlihat kusam. Pintu 50 kios tersebut tertutup rapat tanpa ada penghuni. Rumput-rumput mulai menjalar menutupi deretan kios.
Salah-satu pedagang buah Pasar Lepin, Ida, mengatakan kios itu sudah lama kosong, meskipun ada beberapa pedagang sempat berjualan makanan disana.
“Awal peresmian kios diisi oleh pedagang oleh oleh khas Dumai seperti kerupuk cabe dan sebagainya,” ujar Ida. Sebulan kemudian satu-persatu pedagang meninggalkan kios itu karena sepi pembeli.
Kobndisi sepi pembeli sehingga berakibat mereka mengalami kerugian. Merekapun memilih pindah ke tempat yang lebih strategis di jalan raya Sukajadi ujung menuju Bukit Datuk.
“Bagaimana mereka mau bertahan dan betah berjualan disana, sementara jual beli tidak ada karena sepi pembeli. Alhasil hanya kerugian yang mereka alami, sedangkan kebutuhan sehari hari harus terpenuhi,” lanjutnya.
Saat ini Pasar Lepin hanya diisi oleh pedagang buah, pedagang pakaian, sepatu, tas dan pakaian seken. Untuk diketahui, peresemian sebanyak 50 kios ini adalah bentuk komitmen PT Pertamina dalam Program CSR Pertamina Berdikari.
Keberadaan kios ini untuk meningkatkan perndapatan para pedagang oleh-oleh. Sebab, para pedagang memperoleh kios yang bakal diserahkan pengelolaan kepada pihak pemerintah kota.
“Kami serahkan bangunan ini kepada pemerintah agar dapat dikelola dengan baik, dan semoga program ini berkelanjutan,” ujarnya GM pertamina saat peresmian pasar oleh oleh itu. (ery/ DEVI PUTRI)