Diduga Terkena DBD, Seorang Bocah Meninggal Dunia

BAGANBATU (DUMAIPOSNEWS.COM ) – Diduga terkena Demam Berdarah Dengue ( DBD) seorang bocah bernama Muhammad Riski (7) warga jalan RA Kartini Sukatani RT 2 RW 8 kelurahan Bagan Batu Kota Kecamatan Bagan Sinembah meninggal dunia.
Korban yang masih duduk dibangku Sekolah SD Kartini kelas 1 ini meninggal dunia di rumah sakit Ibunda Km 4 pada Senin (9/12) sekira pukul 08.00 wib. Korban dirawat dirumah sakit sejak  Ahad (8/12) pagi.
Menurut keterangan salah seorang keluarga, Korban mengalami panas dingin dan muntah selama tiga hari sebelum dirawat di rumah sakit.
” Sebelum meninggal korban mengalami muntah dan panas dingin. Dan sudah kita bawa ke dokter,” kata Rasid selaku keluarga korban atau uwaknya.
Rasid mengaku sedih dan prihatin atas kepergian keponakannya yang begitu cepat meninggalkan keluarga dan pergi selama- lamanya.  Ia mengaku kepergian korban ini sebelumnya juga tanpa ada firasat apapun.
” Kami sangat merasa kehilangan sekali dan semoga Almarhum diterima di sisi-Nya,” ucap Rasid berharap.
Pantauan dikediaman korban, tampak pihak petugas dari Puskesmas Baganbatu mendatangi kediaman korban sekaligus mengecek lingkungan dan mengambil hasil lab dari rumah sakit Ibunda yang menyatakan positif gejala DBD.
” Hasil lab ini akan kita kirim ke Bagansiapi-api guna memastikan penyebab kematian,nantinya dokter yang mengetahuinya. Kita tidak bisa memastikan ini akibat DBD, sebab selain DBD ada  gejala Tipoit yang mirip dengan DBD,” kata Iskandar selaku petugas Puskesmas Bagan Batu.
Seperti diketahui bersama, akhir- akhir ini banyak warga Bagan Sinembah yang sedang  mengalami gejala sakit panas dingin dan muntah yang diduga terkena kasus DBD.
Ketua RT setempat Misdi Efendi kepada Dumai Pos menyampaikan harapannya kepada dinas kesehatan agar dapat segera mengatasi kasus tersebut. Karena hal ini dikhawatirkan akan menjalar ke warga lainnya.

” Harapan kita kepada pihak dinas kesehatan agar dapat segera mengatasi kasus ini agar tidak menyerang warga lainnya,” harap Dipo yang sering disapa ini ( Min )

Editor : Bambang Rio